Kronologi Runtuhnya Atap MI Miftahul Ulum 2 Banyuwangi yang Memaksa Murid Belajar di Serambi Masjid

mi_atap_roboh_di_benculuk_bwi2025.jpg Kondisi Atap Ruang Kelas MI Miftahul Ulum 2 Dusun Rejosari, Desa Benculuk, Kecamatan Cluring (Foto: Eko/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Atap ruang kelas 5 dan 6 Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Ulum, Dusun Rejosari, Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Banyuwangi ambruk memaksa belasan muridnya belajar di serambi masjid. Ambruknya atap itu diduga lantaran bangunan tak kuat menahan beban air hujan dan hempasan angin kencang.


Insiden ambruknya atap tersebut terjadi pada Senin 24 April 2025 lalu. Atap ambruk itu terjadi sekitar pukul 19.30 WIB. Saat jemaah  Masjid Al Idrisy sedang menjalankan ibadah tarawih.


"Saat atap ambruk terdengar suara keras yang terdengar oleh jemaah salat tarawih," kata  Abdul Basid Kepala Sekolah MI Miftahul Ulum 2 Dusun Rejosari, Desa Benculuk, Kecamatan Cluring Banyuwangi, Sabtu (12/04/2025).


Basid menyebut saat atap roboh wilayah setempat dilanda hujan deras dan angin kencang. Dimungkinkan atap yang sudah lapuk dimakan usia tak kuat menahan beban air hujan.


Usia bangunan yang sudah memasuki 15 tahun itupun tak mampu menahan beban air. Porak-poranda atap bangunan hingga terpecah menjadi puing-puing.


Hanya sebagian sisa atap bangunan yang masih terlihat berdiri tegap. Menyisakan lubang menganga. Yang justru menjadi ancaman keselamatan bagi murid ketika pelajaran masih berlangsung.


Basid menyebut dari awal dibangun sampai kini, bangunan dua lantai itu tak sekalipun disentuh pembenahan. Bahkan, sampai kuda-kuda penyangga atap "Melur" (bengkok) pun tak kunjung dilakukan perbaikan.


"Karena proses perbaikan juga membutuhkan dana. Sehingga kami pun tidak bisa berbuat banyak dan tak terpaksan memindahkan murid ke teras masjid," imbuhnya.


Sekolah sendiri menderita kerugian hingga Rp30 juta rupiah. Basid menyebut pihak yayasan tak berani meminta sumbangan kepada wali murid dan berharap ukuran tangan dari Pemerintah Banyuwangi melalui Kementerian Agama.


Ia pun sudah melaporkan ambruknya atap sekolah kepada pengawas madrasah dan LP Ma'arif NU serta Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi. Namun, sampai saat itu belum ada titik terang kapan bangunan itu bisa diperbaiki.


"Semoga Minggu ini ada titik terang," ungkapnya. (ep)