Kunjungi Festival Kopi Kalibaru, Ipuk: Lisensi Kopi Banyuwangi Penting untuk Sarana Promosi

20240804_144758.jpg Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Hadiri Festival Kopi Kalibaru (Foto: Brian/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi kembali menggelar festival kopi. Berbeda dari tahun sebelumnya, festival kali ini diselenggarakan di Kalibaru, salah satu wilayah penghasil kopi di Banyuwangi. Berlangsung selama 4 hari mulai 1-4 Agustus 2024 di dua Desa yaitu Kalibaru Manis dan Kebonrejo.


Festival bertajuk "Kopi dan literasi" yang dikemas dalam Festival Kopi Kalibaru ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mempromosikan kopi lokal dan memperkuat ekonomi kreatif masyarakat setempat.


Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani yang hadir di lokasi mengapresiasi upaya masyarakat Kalibaru dalam memajukan industri kopi lokal.


"Namun yang terpenting kualitas dan inovasi harus tetap terjaga agar kopi Banyuwangi khususnya dari Kalibaru semakin dikenal pasar nasional dan internasional," ujar Ipuk Fiestiandani, Sabtu (03/08/2024).


Ipuk menjelaskan, Kopi robusta yang dihasilkan para petani di Banyuwangi saat ini dalam proses diverifikasi dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) guna mendapatkan status Indikasi Geografis (IG). 


"Menurut kami pendaftaran kopi Banyuwangi untuk mendapatkan lisensi tidak hanya proteksi bagi kepada produsen kopi tetapi juga meningkatkan nilai tambah kopi di pasaran dan sekaligus menjadi sarana promosi," jelasnya. 


Sehubungan dengan didaftarkannya kopi Banyuwangi untuk mendapatkan lisensi, Ipuk meminta kepada masyarakat untuk menjaga kebun kopi tetap terawat dan tidak diganti dengan tanaman lain. 


"Mau murah atau mahal itu fluktuatif, saya harap para petani kopi tetap konsisten untuk menjaga komoditas kopi tetap stabil. Saat harga kopi mahal sekarang ini merupakan buah dari kerja keras petani selama ini," pungkasnya. 


Senada, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Arief Setiawan mengatakan festival kopi ini penting digelar untuk mengenalkan kepada masyarakat luar bahwa Banyuwangi memiliki banyak potensi di komoditas kopi. 


"Luasan kita punya, pasar kita juga punya bahkan sampai ke Eropa, maka bagaimana kita kedepannya bisa mengemas kopi Banyuwangi menjadi sesuatu yang dapat kita banggakan," ujar Arief. 


Arief mengatakan, pemilihan lokasi Festival kopi di Kalibaru bukan tanpa alasan, hal ini bertujuan untuk mengangkat potensi kopi yang ada di wilayah Kalibaru. 


"Dengan demikian kita semua tahu, bahwa wilayah Banyuwangi dari barat sampai ke utara memiliki komoditas kopi yang patut kita banggakan," katanya. 


Festival kopi Kalibaru yang digelar di dua Desa Kalibaru Manis dan Kebonrejo ini juga menghadirkan bazar UMKM milik masyarakat. Peran pemerintah dalam acara tersebut diharapkan menjadi pemacu masyarakat agar terus mengembangkan potensi lokal dan mempromosikan kopi Banyuwangi khususnya dari Kalibaru ke kancah luas. (br)