
BWI24JAM, Banyuwangi - Program studi Manajemen Bisnis Pariwisata Politeknik Negeri Banyuwangi (MBP Poliwangi) kembali menggelar lokakarya untuk meningkatkan mutu pengajaran.
Terbaru Prodi MBP melakukan lokakarya untuk penerapan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Merupakan Amanat Dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.
RPL bertujuan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi setiap individu untuk melanjutkan pendidikan formal ke jenjang yang lebih tinggi yang pada akhirnya adalah pemberian bukti hasil belajar berupa Ijazah.
Melalui RPL, Program Studi MBP memberikan previlage bagi karyawan atau pekerja di insdustri pariwisata yang masih berijazah SMA/SMK untuk dengan mudah bisa melanjutkan kuliah.
Dalam program tersebut keuntungannya terdapat pada masa tempuh perkuliahan.
Dimana pengalaman kerja akan dihitung sehingga masa tempuh bisa lebih singkat.
"Jadi semisal dia lulusan SMA/SMK namun pengalamannya di dunia Industri Pariwisata atau Perhotelan sudah 5 tahun atau 10 tahun. Pengalaman itu akan dihitung kami observasi, mana yang sesuai kurikulum. Untuk reguler D4 itu ditempuh 4 tahun. Kalau dengan RPL karyawan dapat menempuh dengan waktu yang relatif lebih singkat," kata Ketua program studi Manajemen bisnis Pariwisata, Rudi Tri Handoko, S.ST.Par., M. Par.
Kendati menempuh dengan jenjang waktu yang lebih singkat, statusnya tetap sama yakni Diploma IV.
"Tahun depan kami mulai, ini sudah ada beberapa yang menghubungi kami, untuk bisa mendaftar lewat jalur RPL program Studi MBP Poliwangi," bebernya.
Tidak hanya bagi para pekerja, dalam program RPL nantinya juga memfasilitasi sosok berpengelaman untuk bisa berbagi ilmu dan mengajar para mahasiswa. Dalam hal ini disebut sebagai dosen praktisi.
Seperti halnya seorang yang pengalaman menjadi Supervisor, General Manager dalam industri hotel dan Pariwisata, chef dengan pengalaman kerja minimal 10 tahun nantinya bisa menjadi tenaga pengampu.
"Ini yang terus masih kita godok, saat ini kami sudah ada 3 dosen praktisi tapi nanti untuk penerapan RPL kami akan merekrut lebih banyak lagi," tandasnya.