Para Penari dari Puluhan Sanggar Tari se-Banyuwangi Meriahkan Hari Tari Sedunia

20230501_094022.jpg Acara ini Bertajuk Nyawiji #3 Bebarengan Selawase (Foto: Riqi/bwi24jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Memperingati Hari Tari Sedunia, di Kabupaten Banyuwangi tak kurang dari 35 sanggar tari dengan 45 grup penampil turut memeriahkan dengan menari dari jam dua siang hingga tengah malam, pada hari Minggu (30/4/2023). 


Perhelatan yang digelar untuk yang ke-3 tahun ini bertajuk "Nyawiji #3 Bebarengan Selawase". Puluhan sanggar tari dari berbagai wilayah di Kabupaten Banyuwangi unjuk gigi di panggung RTH Singojuruh, Kecamatan Singojuruh. 


Sebelum seni tari ditampilkan, kegiatan diawali dengan kirab budaya mengelilingi perkampungan warga sekitar. Tak ayal, kegiatan ini menyita perhatian masyarakat. 


Ketua Pelaksana Adlin Mustika Alam menyampaikan acara ini selain untuk memperingati Hari Tari Sedunia, juga sekaligus sebagai ajang silaturahmi para penari karena bertepatan dengan momen lebaran. 


"Ini sebagai ajang silaturahmi yang terpenting kita menunjukkan intensitas kita sebagai teman atau sebagai seniman bahwasannya seni di Banyuwangi tidak akan punah," kata Adlin kepada BWI24Jam. 


Sebab, lanjut Adlin, generasi saat ini sangat potensial dalam upaya melestarikan seni budaya maupun tradisi Bumi Blambangan. Terlihat dari peserta yang didominasi para pelajar atau usia remaja. 


Seniman muda asli Singojuruh itu mengungkapkan makna Nyawiji dapat diartikan bersatunya para seniman dalam proses menyuguhkan hasil karya tari. 


"Dikarenakan kita sudah punya karya di bidang seni tari, Nyawiji ini adalah menyatu dalam bentuk menemukan karya-karya baru," ujar pria lulusan Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya itu. 


Perhelatan itu tercetus dari kesadaran akan ragamnya seni budaya di Banyuwangi yang sangat disayangkan apabila tidak digelar pertunjukan tari pada Hari Tari Sedunia seperti halnya di kota-kota lain. 


Nyawiji perdana diadakan di Rumah Budaya Kebo-Keboan Desa Alasmalang pada tahun 2021. Inisiator acara ini diantaranya Cak Samsul, Adlin Mustika Alam, Febri, dan Mita. 


Melalui gelaran ini, pihaknya berharap para seniman di Banyuwangi semakin berkualitas, kreatif, dan bangga dengan potensi seni budaya maupun tradisi yang ada di kota ujung timur Pulau Jawa ini. 


Aura (16), salah satu penari dari sanggar tari Jiwa Etnik Blambangan mengungkapkan rasa antusiasnya mengikuti acara ini. Ia bersama 4 temannya tampil menyajikan tarian baru yang bernama Tari Potensi Kakao. 


"Excited, terus juga senang bisa mengikuti acara dalam rangka Hari Tari Sedunia atau International Dance Day Celebration ini," ujar pelajar SMA tersebut. (rq)