Perhiasan Anting dan Kalung Siswi MI di Banyuwangi yang Diduga Diperkosa-Dibunuh Disebut Lenyap

keluarga_korban_siswi_mi_di_kalibaru_bwi2024.jpg Keluarga Siswi MI Korban Dugaan Pemerkosaan-Pembunuhan Tunjukkan Foto CNA (7) di Kalibaru, Banyuwangi (Foto: Wanto/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Perhiasan emas yang dikenakan CNA (7) siswi madrasah ibtidaiyah, di Dusun Barurejo, Desa Kalibarumanis, Kecamatan Kalibaru yang tewas diduga diperkosa dan dibunuh disebut lenyap. Perhiasan yang melekat pada buah hati pasangan Doni Nur Chusairi (35) dan Siti Aningsih (30) itu ialah anting dan kalung. 


Kedua perhiasan emas yang dikenakan korban sudah tak melekat lagi ketika tubuhnya ditemukan di kebun kosong dekat rumahnya. Ihwal lenyapnya perhiasan korban diterima polisi dari pihak keluarga.


"Informasi yang kita terima dari pihak keluarga korban mengenakan perhiasan. Namun barang perhiasan yang disebutkan itu sudah tidak ada ketika korban pertama kali ditemukan," ujar Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi Kompol Andrew Vega.


Andrew Vega belum bisa memastikan apakah perhiasan tersebut dibawa kabur pelaku. Pihaknya hingga Rabu (13/11/2024) sore melakukan identifikasi TKP bersama Tim INAFIS dan tak menemukan kedua perhiasan itu. 


"Tidak ditemukan perhiasan itu. Yang kita temukan hanya sepatu dan sepeda kayuh milik korban yang dibawa saat berangkat ke sekolah," jelasnya.


Hilangnya perhiasan itu turut dibenarkan Sujiati (55), nenek korban. Menurutnya, kalung dan anting sudah tidak ada ketika korban pertama kali ditemukan oleh orangtua, kepala sekolah dan gurunya.


"Sudah tidak ada itu barang (perhiasan) punya cucu. Tadi dikasih tau ibu sama bapaknya kalau kalung dan cincinnya hilang," ujarnya.


Sujiati mengungkap awal mula cucunya itu hilang sebelum ditemukan meninggal dunia di ladang kosong dekat rumah. Korban sempat dicari-cari keberadaannya karena tak kunjung pulang dari sekolah.


Sekitar pukul 10.30 bersama kepala sekolah dan guru, orang tua korban keliling kampung menyusuri jalur yang dilalui korban.


"Karena gak pulang-pulang kemudian meminta bantuan kepala sekolah dan guru mencari cucu," ungkapnya.


Korban ditemukan terlentang di gubuk tua di tengah kebun tersebut. Syok orang tua korban melihat putri bungsunya itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan.


Ia sempat dibawa ke klinik terdekat, namun diduga nyawa bocah malang itu sudah meninggal di TKP. Jasad korban lalu dibawa ke RSUD Genteng untuk dilakukan otopsi.


Otopsi sedianya akan dilakukan oleh tim dokter forensik dari Jember. Didatangkan tim penyidik Satreskrim Polresta Banyuwangi mengungkap penyebab pasti kematian korban. (ep)