Siswi MI di Banyuwangi Dibunuh, Nihayatul Wafiroh: Segera Cekal Pelaku dan Beri Hukuman Maksimal!

nihayatul_wafiroh_dprri_bwi2024.jpg Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Dr. Hj. Nihayatul Wafiroh Mengecam Tindakan Keji Terhadap Siswi MI di Kalibaru, Banyuwangi

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Dr. Hj. Nihayatul Wafiroh mengecam tindakan keji berupa dugaan pemerkosaan dan pembunuhan yang menimpa CNA, siswi berusia 7 tahun dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Dusun Barurejo, Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi.


Peristiwa memilukan ini terjadi saat korban pulang sekolah. Jasadnya ditemukan tewas sekira pukul 10:30 WIB, hari Rabu (13/11/2024). Hingga kini pelaku masih diburu oleh penegak hukum.


“Saya mengecam keras tindakan perkosaan dan pembunuhan pada Ananda CNA. Saya minta Aparat Kepolisian segera mencekal pelaku, dan memberi hukuman maksimal. UU TPKS harus dilaksanakan dengan tegas!”, kata Nduk Nik, panggilan Nihayatul Wafiroh, Jumat (15/11/2024).


Usai menghadiri rapat di Jakarta, Srikandi PKB asal Banyuwangi ini nampak geram, “Kasus ini sangat mengejutkan. Selain tindakan pelaku sangat kejam, peristiwa ini juga terjadi saat anak pulang sekolah. Artinya lingkungan di sekitar kejadian belum aman dari kasus kekerasan terhadap perempuan.” tandasnya.


Lebih lanjut, Nduk Nik, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, “Kepada keluarga korban, saya turut berduka cita mendalam atas peristiwa ini. Semoga ayah, ibu dan keluarga besar diberi kekuatan dan kesabaran untuk menghadapi peristiwa berat ini. InsyaAlloh kami akan mengawal agar kasus ini diselesaikan dengan tuntas," ucapnya.


Ia juga meminta kepada semua pihak untuk memberi dukungan kepada korban dan keluarga agar tabah menghadapi situasi tak terduga ini.


Selain itu, ia juga meminta agar Pemerintah Daerah, Pmerintah Desa dan tokoh masyarakat dapat bekerjasama dan berupaya agar kasus semacam ini tidak terulang lagi.


“Kejadian merupakan tamparan keras bagi kita semua. Mari kita saling bekerjasama dan berupaya agar kasus serupa tidak terjadi lagi," pungkasnya. (rq)