
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Seekor kuda didandani dengan kostum pernak-pernak dan diberi hiasan seperti sayap, lengkap dengan klinting atau bel kecil di masing-masing kaki kuda kemudian dinaiki anak yang disunat atau khitan dengan diiringi seni musik tradisional terbang kuntulan.
Itulah tradisi Jaran Kencak di Banyuwangi dalam menghibur si kecil yang hendak disunat. Kebiasaan ini sering ditemui bagi masyarakat suku Osing.
Anak yang hendak disunat diarak dengan menaiki Jaran Kencak keliling kampung. Kuda tersebut akan bergerak-gerak seolah sedang menari ketika seni terbang kuntulan dimainkan.
Seperti yang baru-baru ini ada di Desa Labanasem, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi. Orang tua sengaja menyewa Jaran Kencak lengkap dengan grup seni terbang kuntulan, agar si buah hati bahagia sebelum disunat.
"Memang dari saya kecil dulu bahkan tradisi Jaran Kencak ini biasa saat sunatan atau khitanan," ujar Hasby selaku orang tua anak yang dikhitan, Selasa (17/10/2023).
Tabuhan alat musik hadrah, jidor, keyboard, hingga gong bergema sepanjang jalan desa. Masyarakat pun banyak yang menyaksikan arak-arakan yang digelar pada sore hari itu.
Tradisi Jaran Kencak dengan seni musik terbang kuntulan menjadi salah satu bentuk keunikan dan kegembiraan bagi masyarakat suku Osing dalam merayakan momen penting seperti sunatan anak.
Aksi riang nan meriah ini tidak hanya menjadi penghibur, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan kebanggaan dalam kebudayaan lokal. (rq)