Ulah Peminta Sumbangan Bikin Gerah Warga Kembiritan, Catut Kiai Kondang Ponpes di Banyuwangi

tangkapan_layar_cctv_2025bwi.jpg Tangkapan Layar CCTV Milik Warga Menampilkan Oknum Peminta Sumbangan yang Mencatut Nama Ponpes

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Ulah peminta sumbangan mengatasnamakan salah satu yayasan pondok pesantren di Banyuwangi bikin gerah warga Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng. Diduga modus sumbangan ini dilakukan untuk menipu.


Yang bikin gerah lagi, si peminta sumbangan ini disebutkan warga terkesan memaksa. Jika tidak dikasih ia akan kembali. 


"Bolak-balik kesini minta sumbangan ngatasnamakan pondok. Bawa map gitu," kata DE (31), warga Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, Kamis (13/03/2025).


Selain tanda kutip "ngeyel", lanjut DE, si peminta sumbangan itu berani menerobos pagar tanpa ijin. Pakaian yang dikenakan si peminta sumbangan itupun menurutnya tak mencerminkan dari yayasan pondok pesantren.


"Yang bikin saya geram itu dia (peminta sumbangan) berani nrabas pager tanpa ijin. Padahal sudah saya peringatkan tidak menerima sumbangan. Hari ini datang, bsok datang lagi," ungkapnya.


Dalam surat yang ditujukan kepada pada donatur kepada warga, oknum tersebut melakukan pemungutan untuk kegiatan pondok pesantren.


Adapun rincian biaya yang diminta beragam mulai dari Rp5.000 sampai Rp100.000. itu disebutkan AD (24), warga lainnya yang pernah didatangi oknum tersebut.


Kendati sedikit mengenal pondok yang dicatut akan tetapi AD tak mengenali oknum peminta sumbangan itu. 


"Saya tidak kenal meskipun tahu sedikit tentang pondoknya. Kayaknya bukan orang sini juga," ujarnya.


Karena nilainya tak seberapa, AD sempat memberikan uang sebesar Rp20.000. Dikiranya tak bakal balik lagi, ternyata si peminta sumbangan kembali ke rumahnya keesokan harinya.


"Sudah tak kasih lakok balik lagi ke rumah. Alasannya butuh dana banyak. Terus saya tolak dan saya minta gak kesini lagi," ungkapnya.


Sementara itu Kyai Halim selalu pengasuh Ponpes Al-Khowas yang namanya dicatut ikutan geram. Ia tak sekalipun memberikan perintah atau mengutus seseorang untuk menggali sumbangan dari warga.


"Terkait meminta sumbangan dirinya tidak memerintahkan siapapun untuk meminta sumbangan ke masyarakat. Kalau benar ada yang meminta sumbangan ini merugikan pondok dan nama baiknya," kata Kyai Halim.


Ia tak segan akan melaporkan si oknum tersebut jika masih dicatut untuk mencari sumbangan. 


"Jika bertemu dengan orang peminta sumbangan akan membuat perhitungan sendiri," tegasnya.


Kyai Halim meminta agar masyarakat tidak memberikan uang jika bertemu atau didatangi oknum peminta sumbangan dengan mencatut nama pondok ataupun dirinya. 


"Saya mengimbau kepada masyarakat jika ada yang mengatasnamakan dirinya jangan dipercaya dan juga jangan diberi apapun," pungkasnya. (ep)