
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Sejumlah pengakuan terungkap setelah pemeriksaan sejumlah saksi dalam kasus dugaan penganiayaan NR (15), remaja Tegaldlimo, Banyuwangi. Jasad korban sempat dibonceng dan ditutupi karpet sebelum dibuang di kebun buah naga, Minggu (29/12/2024).
"Pada Minggu sore sekitar pukul 16.00 WIB korban yang sudah dalam kondisi meninggal dunia dibonceng menggunakan motor dan ditutupi karpet oleh pelaku," kata Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra.
Sehari sebelumnya, masih kata Rama, korban sempat dipukuli dan disiram air di kamar mandi hingga tak berdaya. Korban meninggal sekitar pukul 08.00 WIB.
"Korban meninggal dunia pada Minggu pagi nya," jelasnya, pada Senin (30/12/2024) malam.
Sampai saat ini motif dibalik dugaan pemukulan itu masih didalami pihak kepolisian. Namun dari keterangan yang digali, lanjut Rama, korban dianggap kurang sopan terhadap yang lebih tua.
"Dari keterangan saksi yang sudah diperiksa awal mula korban dipukul karena dianggap tidak menghargai yang lebih tua. Tapi ini tentu perlu pendalaman," ungkapnya.
Hingga Senin malam sudah ada tiga orang pelaku diduga terlibat diamankan. Ketiganya yakni, RS (16), DH (15) dan DA (15) yang masih duduk di bangku SMP. Seluruh remaja tersebut berasal dari wilayah Tegaldlimo.
Rama menambahkan, masih ada satu pelaku lain yang diduga sebagai pelaku utama dalam kasus ini. Ia merupakan pemuda asal asal Desa Purwoagung, Kecamatan Tegaldlimo berinsial MAK (20).
"Dari keterangan yang ada, pelaku utama ini yang memerintahkan dua orang pelaku membuang jenazah korban ke kebun buah naga," terangnya.
Jasad korban ditemukan tergeletak dengan posisi setengah telanjang di kebun buah naga, Senin (30/12/2024). Garis polisi langsung dipasang di salah satu rumah diduga tempat korban diduga dianiaya berjarak 1 kilometer dari TKP penemuan korban.
Tim INAFIS Polresta Banyuwangi diterjunkan kedua TKP tersebut. Kapolresta sendiri turun langsung dalam memantau proses olah TKP yang dilakukan Tim INAFIS dan Unit Reskrim Polsek Tegaldlimo.
Pasca-ditemukan, jenazah korban pada Senin malam dibawa ke RSUD Blambangan untuk dilakukan autopsi.
"Jenazah korban dibawa ke RSUD Blambangan untuk diautopsi. Sampai Senin malam tim penyidik masih terus melakukan pendalaman sembari menanti hasil otopsi jenazah korban," tutup Rama. (ep)