Pemuda Aniaya Ayah Tiri di Kalibaru Diduga Pakai Senapan Angin, Tembak Korban Usai Tahu Ibu Dipukuli

tkp.jpg TKP Kasus Dugaan Penganiayaan oleh Pemuda di Kalibaru Terhadap Ayah Tirinya (Foto: Istimewa/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Kasus dugaan penganiayaan oleh pemuda asal Desa Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi terhadap ayah tirinya menguak bukti baru. Tersangka DKB (23) diduga menembak korban menggunakan senapan angin hingga tersungkur dan tewas.


Korban diduga ditembak anak tirinya itu pada bagian kepala usai mengetahui ibunya dipukuli oleh AS (34), Rabu (25/06/2025). Terkena pelor senapan angin korban langsung tersungkur.


Kendati sempat dilarikan ke klinik terdekat dan dirujuk ke RSUD Blambangan namun nyawa korban tak tertolong.


"Korban meninggal pada Kamis pagi. Ia (korban) mengalami luka diakibatkan peluru dari senjata (senapan angin) yang digunakan tersangka," ujar Kanit Reskrim Polsek Kalibaru Aiptu Eko Ari Sulistyo, Jumat (27/06/2025)


Eko menyebut peluru yang mengenai kepala korban berkaliber 4,4 mm dan ditemukan bersarang di bagian kepala korban oleh tim medis saat dilakukan autopsi. Senapan itu, kata dia, telah diamankan bersama tersangka.


"Sekarang yang bersangkutan sudah kami amankan beserta senapan angin yang digunakan saat menembak korban," terang Eko.


Dijelaskan olehnya, motif tersangka menembak korban diduga dilatarbelakangi sakit hati melihat ibunya dipukuli oleh korban. Baik korban dan ibu kandung tersangka terlibat cekcok sebelum penembakan itu terjadi.


"Tersangka tidak terima ibunya dipukuli oleh korban saat keduanya cekcok. Lalu tersangka bangun dan mengambil senapan dan menembakkan mengenai kepala korban," jelasnya.


"Tersangka nekat menghabisi nyawa sang ayah tiri karena sakit hati ibunya sering dihina. bahkan dilecehkan secara verbal sejak awal menikah," sambungnya.


Ia menyebut senapan angin yang digunakan tersangka untuk menembak korban merupaka senapan angin miliknya sendiri. Yang biasa digunakannya untuk berburu hewan di hutan.


"Barang bukti senapan angin telah kami amankan," kata Eko.


Setelah proses autopsi rampung jenazah korban langsung diserahkan kepada keluarganya yang ada di Jember. (ep)