
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Konstestasi politik di Banyuwangi menuju pemilihan kepala daerah serentak (Pilkada) 2024 semakin menarik. Sejumlah nama yang digadang-gadang maju dalam perebutan kursi Pendopo Banyuwangi sudah mengeluarkan program-program unggulan mereka.
Terbaru, Bakal Calon Bupati (Bacabup) di antaranya, Michael Edy Hariyanto, Ali Ruchi, dan H. Moh. Ali Makki Zaini (Gus Makki) berkumpul dalam satu acara Gesah Banyuwangi yang digelar di Aula Alam Indah Lestari (AIL), Kabat, Banyuwangi, Sabtu (25/5/2024).
Dalam acara tersebut, ketiga orang yang saat ini menjadi obrolan hangat di lingkup politik Banyuwangi itu diminta untuk melakukan debat terbuka dan uji ketajaman program unggulannya.
Acara yang digelar secara terbuka tersebut memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berinteraksi langsung dengan para kandidat Bupati Banyuwangi. Para Bacabup diberikan waktu untuk menyampaikan program unggulan mereka kepada masyarakat yang hadir.
Michael Edy Haryanto, salah satu pimpinan DPRD Banyuwangi periode 2019-2024 menyebut, dirinya yang diutus oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk maju mengikuti konstestasi politik di Banyuwangi tersebut mengaku ingin menciptakan role model pemerintahan yang baik.
"Sebagai role model partai politik saya sudah selesai, kini saya ingin membuat role model pemerintahan yang baik bagi rakyat dan saya yakin lewat pengalaman belasan tahun terjun di dunia politik dan pemerintahan," ungkapnya, Sabtu (25/5/2024).
Berbagai faktor pendukung pengetahuan dalam bidang politik pemerintahan ia paparkan untuk meyakinkan masyarakat bahwa dirinya mampu menjadi pemimpin Banyuwangi.
"Saya tahu anggaran, saya tau yang diinginkan rakyat, saya tahu cara menyenangkan hati bos-bos (rakyat) saya," lanjutnya.
Tak hanya itu, dirinya ingin mengatasi pengangguran yang ada di bumi Blambangan. Padahal, lanjut Michael, selama ini sudah ada badan latihan kerja namun lulusannya kurang terserap.
"BLK komputer, mesin, kalau itu dimanfaatkan selesai pengangguran, berikutnya terkait bantuan kepada 29.000 usaha mikro dan kecil untuk menggerakkan ekonomi. Ada 24.000 PKL sangat gampang untuk menggerakkan ekonomi dan tinggal dikembangkan untuk diteruskan," paparnya.
Mengenai program, Ali Ruchi, Mantan Plt Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi menjelaskan dirinya memiliki 12 program unggulan yang dinilai baru dan belum pernah ada di Banyuwangi.
"Pertama ada pelayanan pemerintah berbasis Kecamatan, pembangunan berbasis potensi desa dengan dana 3 Milyar di luar DD dan ADD, ada open RT RW, pendidikan anti korupsi, kolaborasi program kegiatan daerah lain, pembuatan sawah organik, pelayanan PBG gratis, sistem perijinan kapal nelayan, penciptaan lapangan kerja konsep baru, pemenuhan hak dasar kependudukan, sampah selesai di Kecamatan, pemberian bantuan Berkeadilan," papar Ali Ruchi.
Lewat pengalaman puluhan tahun menjabat di birokrasi pemerintahan, dirinya menekankan program-program yang dapat ditangani dalam lingkup Kecamatan.
"Jadi pelayanan dapat kita sebar per kecamatan sehingga potensi penanganan masalah-masalah yang ada di masyarakat lebih cepat. Nantinya peran dinas dapat sebagai validasi program yang berjalan sudah sesuai atau belum," jelasnya.
Sementara itu, Moh. Ali Makki Zaini atau yang akrab disapa Gus Makki menyoroti terkait pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Banyuwangi khususnya untuk mendapatkan SPM (Surat Pernyataan Miskin).
"Pada perbup, masyarakat yang ingin memperoleh SPM harus melengkapi syarat-syarat seperti tidak memiliki Kulkas, sepeda motor atau barang lain sebagai indikator ketidakmampuan ekonomi. Padahal, masyarakat yang memiliki barang-barang tersebut bisa jadi hasil pemberian saudara bahkan orang lain. Jadi terkait kepemilikan barang tersebut sebagai acuan saya rasa kurang tepat," ujarnya.
Nantinya, Gus Makki ingin tolak ukur masyarakat memperoleh SPM dapat direvisi syarat-syaratnya agar lebih banyak masyarakat yang dapat terlayani dengan baik kesehatannya.
"Selain pelengkapan berkas, kita dapat melakukan survey terhadap tetangga sebagai lingkup terdekat untuk menilai kemampuan seseorang yang mengajukan SPM, saya rasa itu lebih cukup karena bagaimanapun tetangga kita pasti bisa menilai baik, buruk, mampu dan tidaknya ekonomi seseorang dalam sehari-harinya," jelas Gus Makki.
Tak hanya itu, dirinya juga menyoroti terkait fasilitas kesehatan yang ada di Banyuwangi khususnya pelayanan Kemoterapi.
"Dengan pesatnya kemajuan Banyuwangi, ada Bandara, tambangpun punya, pembangunan di mana-mana, kita, Banyuwangi belum memiliki fasilitas Kemoterapi. Masyarakat yang memiliki kebutuhan tersebut selama ini harus ke luar kota," pungkasnya.
Dirinya ingin, nantinya ketika diamanahkan sebagai orang nomor satu di Banyuwangi, akan mengumpulkan para tenaga ahli kesehatan untuk membahas pengadaan Kemoterapi di Banyuwangi. (br)