Tangkapan Layar Video Buatan AI yang Viral di Tiktok (Foto: Screenshot TT/gerakanrakyat_)
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Beredar video berdurasi delapan detik di media sosial TikTok yang menampilkan aksi seolah-olah terjadi demonstrasi di depan Kantor Desa Gumirih, Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi. Video tersebut diunggah oleh akun @gerakanrakyat_ pada Kamis (23/10/2025).
Dalam tayangan video, tampak seorang perempuan berdiri di depan bangunan yang menyerupai kantor desa sambil berteriak, diikuti sejumlah orang yang tampak berkerumun dan mengepalkan tangan. Di latar belakang juga terlihat api menyerupai ban yang dibakar.
Video tersebut turut disertai komentar dari akun anonim @pembasmihama56 yang menulis permintaan agar dibuatkan video tentang Desa Gumirih.
Tim Banyuwangi24Jam melakukan verifikasi terhadap video tersebut menggunakan dua aplikasi pendeteksi kecerdasan buatan, yaitu Hive Moderation dan AI Video Detector. Hasil analisis menunjukkan bahwa video itu bukan rekaman kejadian nyata, melainkan hasil rekayasa teknologi kecerdasan buatan (AI) atau deepfake.
Penelusuran lebih lanjut menemukan bahwa visual yang digunakan untuk membuat video tersebut diambil dari Google Street View atau Google Maps, kemudian dimodifikasi menggunakan teknologi AI.
Kepala Desa Gumirih, Murai Ahmad, saat dikonfirmasi membantah adanya aksi unjuk rasa di wilayahnya.
“Demo yang di depan kantor Desa Gumirih itu tidak ada,” tegas Murai, pada Sabtu (25/10/2025).
Ia menegaskan bahwa video tersebut merupakan hasil rekayasa dan mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya dengan informasi yang belum terverifikasi.
“Jadi monggo masyarakat bijaksana, jangan tergesa-gesa, jangan terburu-buru atau jangan mudah terpercaya dengan isu yang nggak bener. Jaga kondusifitas, jaga keamanan ketertiban wilayah,” imbaunya.
Murai juga mengingatkan bahwa penyebaran informasi palsu dapat dikenai sanksi hukum sesuai Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Berdasarkan penelusuran, akun @gerakanrakyat_ kerap mengunggah video buatan AI tanpa memberikan keterangan bahwa konten tersebut hasil rekayasa. Narasi yang digunakan juga sering memuat tudingan terhadap sejumlah kepala desa di berbagai daerah tanpa konfirmasi maupun data pendukung.
Dari hasil verifikasi dan klarifikasi, dapat dipastikan bahwa video aksi demo di depan Kantor Desa Gumirih merupakan konten palsu hasil rekayasa AI. (rq)

