
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Eliswatin (25), perempuan yang ditandu warga Dusun Sukamade, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi usai melahirkan di rumahnya kini diperbolehkan pulang. Pemulangan dilakukan karena kondisi Eliswatin sudah membaik setelah menjalani perawatan di RSUD Genteng, Senin (13/01/2025).
"Kondisi ibu dinyatakan sehat dan sudah diizinkan pulang begitupun dengan bayi laki-lakinya dengan bobot empat kilogram kondisinya sehat dan diperbolehkan pulang oleh tim dokter," ujar Direktur RSUD Genteng dr. Siti Asiah Anggraeni.
Kondisi Eliswatin sempat melemah karena banyak mengeluarkan darah selepas persalinan di rumahnya. Bahkan, lanjut Asiah, masih ada cairan plasenta yang tertinggal di dalam perut ibu muda tersebut.
Begitupun dengan hemoglobin (Hb) pasien yang tergolong rendah ketika pertama kali dirujuk.
"Kondisi Hb pasien sangat rendah yakni diangka 6. Itu tergolong rendah dan sangat riskan sekali. Setelah itu dilakukan penangan dengan melakukan transfusi darah secara bertahap dan menghabiskan tiga kantung darah akhirnya Hb-nya normal kembali," paparnya.
Lanjut Asiah, disamping Hb pasien tersebut tergolong rendah ternyata Eliswatin memiliki penyakit kencing manis yang tentu berpengaruh pada kondisinya usai melahirkan. Penyakit ini yang menurutnya berpengaruh pada bobot bayi yang mencapai 4 kilogram. Tergolong besar untuk bayi yang baru lahir.
"Untuk penyakit kencing manis sudah kami obati. Ibu serta bayi dinyatakan sehat," kata Asiah.
Dijelaskan Asiah adanya cairan plasenta yang masih tertinggal ini yang mengakibatkan masih terjadinya pendarahan pada pasien. Upaya mengeluarkan cairan plasenta itu sebenarnya sudah dilakukan bidan puskesmas akan tetapi masih ada sedikit yang tersisa tertinggal di dalam perut.
"Setelah dilakukan eksplorasi di IGD akhirnya pendarahan itu akhirnya bisa dihentikan. Pasien ini juga tergolong bumil resti (ibu hamil risiko tinggi)," tambah Asiah.
Eliswatin mengaku bersyukur setelah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit. Ia pun tak menyangka jika kelahiran anak keduanya itu bakal menjadi pusat perhatian warga.
Tak henti-hentinya Eliswatin memandangi hasil buah hatinya itu dengan Laksono (29), sang suami. Ia pun berterima kasih kepada pihak rumah sakit yang telah memberikan pelayanan prima kepada dia dan bayinya.
"Mengucapkan terimakasih atas layanan yang diberikan dan sangat berkesan bisa sembuh dengan cepat," ujarnya.
Proses evakuasi Eliswatin menyita perhatian publik karena berlangsung dramatis. Bidan, mantri dibantu kepala dusun dan warga setempat bahu-membahu membawanya melintasi jalur terjal dan Sungai Sukamade.
Eliswatin dan bayimya harus menempuhnrute tejal menggunakan dua kendaraan berbeda. Naik truk engkel sebelum melintasi sungai lalu sesudahnya menaiki jip untuk bisa sampai ke Puskesmas Sumberagung.
Saat melintasi sungai Sukamade itu Eliswatin harus ditandu menggunakan papan kayu ketika menaiki getek. (ep)