Dari 27 Saksi, Ada 3 Saksi yang Diperiksa Intensif oleh Polisi di Kasus Siswi MI Kalibaru Banyuwangi

pengacara_keluarga_korban_siswi_mi_di_kalibaru_bwi2024.jpg Pengacara Keluarga Siswi MI Kalibaru Korban Dugaan Rudapaksa-Pembunuhan, Dr. Charisma Adilaga Sugiyanto (Foto: Eko/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Kasus dugaan rudapakasa dan pembunuhan siswi MI di Kalibaru, Banyuwangi pada Rabu, 13 November 2024, yang menyita perhatian publik mulai menemui titik terang. Dari 27 saksi yang sudah diperiksa, 3 diantaranya diduga terkait dengan kasus ini.


Untuk itu, polisi intensif menggali keterangan dari ketiga saksi tersebut. Hal itu diungkapkan pengacara keluarga korban, Dr. Charisma Adilaga Sugiyanto, Jumat (29/11/2024).


"Dadi 27 saksi yang mengarah ke terduga pelaku sudah ada sekitar tiga orang. Ketiganya diperiksa secara intensif oleh pihak kepolisian," ujar Rama, panggilan akrab Dr. Charisma Adilaga Sugiyanto.


Dari update terbaru yang ia dapatkan, Rama menyebut dari ketiga saksi yang intens digali keterangannya sudahmengerucut kepada dua orang. Yang diduga mengarah kepada pelaku.


"Update terbaru kami mendapatkan informasi bahwa sudah mengerucut kepada dua orang saksi yang diduga mengarah ke pelaku," katanya.


Meski begitu, lanjut Rama, keterangan dua orang saksi tersebut sering berubah-ubah. Dan sampai saat ini polisi terus intens mendalami keterangan dari keduanya.


"Keterangan dari dua orang (saksi) itu sering berubah-ubah. Oleh karena itu masih digali lebih dalam," imbuhnya.


Rama menyebutkan bahwasanya keterangan dari orang tua korban sangat membantu polisi melakukan pengembangan dalam penyelidikan kasus ini. Meski awalnya keduanya belum bisa dimintai keterangan karena masih syok.


"Keterangan orang tua korban sangat penting untuk melakukan pengembangan dalam penyelidikan," ujar pengacara keluarga korban.


Rama menyatakan, hingga saat ini polisi masih menunggu hasil laboratorium supaya kasus ini segera menemukan titik terang. Hasil laboratorium yang dimaksud salah satunya sampel darah dari saksi-saksi yang sudah diperiksa.


"Nanti kalau itu sudah keluar (hasil labnya) tinggal melakukan persesuaian saja antara sampel yang diambil dari saksi dengan hasil dari laboratorium forensik," terangnya.


Dugaan rudapaksa disertai pembunuhan dialami siswi madrasah ibtidaiyah (MI) asal Kalibaru, CNA. Korban ditemukan tewas di ladang ilalang tak jauh dari rumahnya, pada Rabu, 13 November 2024 lalu.


Korban pertama kali ditemukan dalam kondisi terlentang dekat gubuk tua di ladang tersebut. Saat ditemukan ibu kandung dan wali kelas, korban masih mengenakan seragam lengkap.


"Seragam masih menempel namun celana korban sudah dalam kondisi melorot," ujar Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Andrew Vega sesaat setelah proses olah TKP. (ep)