Dibalik Konser HARJABA ke-254, Project Manager Ungkap Proses Kolaborasi Seniman Banyuwangi dan Kotak Band

1aaauaAHH.jpg Project Manager Konser HARJABA Ke-254 Zulfan Tri Adji (Foto: Universe/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Konser dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Banyuwangi (HARJABA) ke-254 yang digelar pada Sabtu (20/12/2025) lalu berlangsung sukses. Konser tersebut dikemas berbeda dari perayaan HARJABA pada tahun-tahun sebelumnya, dengan mengusung tajuk konser kemanusiaan yang disertai penggalangan donasi bagi korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.


Pada puncak perayaan HARJABA ke-254, penonton disuguhkan penampilan kolaborasi antara Kotak Band bersama musisi dan seniman Banyuwangi. Sejumlah nama tampil dalam konser tersebut, di antaranya Yons DD, Wandra Restusiyan, Gandrung Mak Temu Misti, Sumiati, Lavilla Band, serta para seniman muda yang tergabung dalam Sanggar Seni Damar Art.


Salah satu personel Kotak Band, yakni gitaris Cella merupakan putra daerah asal Banyuwangi. Keterlibatan Cella dalam konser ini menjadi bagian dari kolaborasi antara musisi nasional dengan talenta lokal Banyuwangi.


Di balik suksesnya penyelenggaraan konser, Event Organizer Universe yang dipimpin Zulfan Tri Adji sebagai Project Manager dipercaya oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk menggarap konsep acara tersebut.


Zulfan menjelaskan, konsep HARJABA tahun ini dirancang untuk menampilkan kolaborasi lintas generasi seniman Banyuwangi dalam satu panggung bersama Kotak Band di Gelanggang Seni Budaya (Gesibu) Blambangan.


“Saya punya ide untuk membuat konser ini menampilkan seni dan budaya Banyuwangi bersama Kotak Band, karena seniman-seniman Banyuwangi sangat berbakat,” ujar Zulfan, Selasa (23/12/2025).


Ia mengungkapkan, jauh sebelum pelaksanaan konser, dirinya bersama tim telah bersilaturahmi ke kediaman gitaris Kotak Band, Cella, di Yogyakarta untuk menyampaikan ide dan konsep konser.


“Alhamdulillah Mas Cella sendiri membuka pintu lebar dengan konsep drama musikal ini, sangat setuju seniman Banyuwangi berkolaborasi dengan Kotak,” ungkapnya.


Zulfan juga menyampaikan bahwa ide tersebut telah muncul setahun sebelumnya. Konsep drama musikal yang diangkat berjudul “Bayu Tak Pernah Padam”, yang mengisahkan perjuangan tokoh sentral sejarah Banyuwangi, Mas Rempeg Jogopati dan Sayu Wiwit, pahlawan perempuan daerah, dalam membebaskan Tanah Blambangan dari penjajah.


“Ide-ide saya selalu disupport sama teman-teman, ya Taplek, Indra, Agung, Ravin Izul, Riyan, dan banyak teman-teman asli Banyuwangi seperti Damar Art mas Ilham dan Komposer musik drama musikalnnya mas Timuk dan mas Nanda,” jelasnya.


Ia dan seluruh tim bersyukur atas kelancaran acara tersebut serta menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang telah memberikan dukungan terhadap kolaborasi talenta lokal Banyuwangi bersama Kotak Band.


“Saya sangat berterima kasih telah dipercayakan untuk menjadi panitia atau EO untuk HARJABA tahun ini,” pungkasnya. (rq)