Diduga Ada Pungli, Bus Rombongan Wisatawan Tertahan di Bangsing Underwater Banyuwangi

1BJBUIB.jpg Ilustrasi AI

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Liburan rombongan wisatawan asal Surabaya di kawasan wisata Bangsring Underwater, Banyuwangi, berubah menjadi pengalaman tidak menyenangkan. Meski telah melunasi tiket masuk resmi, rombongan tersebut justru tertahan dan diminta menyetor uang tambahan saat hendak meninggalkan lokasi, Sabtu (13/12/2025) kemarin.


Peristiwa itu terjadi setelah rombongan menyelesaikan aktivitas wisata dan bersiap kembali. Namun, bus yang mereka tumpangi dicegat dan tidak diperkenankan keluar sebelum membayar pungutan tambahan sebesar Rp150 ribu. Padahal sebelumnya, rombongan telah membayar tiket masuk resmi serta biaya parkir sebesar Rp25 ribu.


Mayoritas penumpang bus merupakan wisatawan lansia. Kondisi tersebut memicu rasa takut dan tekanan psikologis, lantaran kendaraan mereka ditahan dan tidak diizinkan melanjutkan perjalanan. Situasi itu membuat rombongan merasa terintimidasi dan mengalami trauma.


Tour Leader rombongan, Timothy, yang juga berprofesi sebagai jurnalis media nasional, mempertanyakan dasar penarikan biaya tambahan tersebut. Ia menegaskan seluruh kewajiban pembayaran telah dipenuhi sesuai ketentuan di pintu masuk kawasan wisata.


“Semua tiket sudah kami bayar secara resmi. Lalu, pungutan Rp150 ribu itu untuk apa?” kata Timothy seperti dilansir dari Ringtimes.id


Seorang pria yang mengaku bernama Busahra menyebut pungutan tersebut sebagai aturan desa. Ia bahkan menyampaikan ancaman bahwa bus tidak akan diizinkan keluar apabila permintaan tersebut tidak dipenuhi. Pernyataan itu disampaikan tanpa disertai dasar hukum atau dokumen resmi.


Ketika diminta menunjukkan bukti tertulis atau regulasi yang mendasari pungutan tersebut, yang bersangkutan berdalih bahwa dokumen berada di rumahnya. Setelah didesak, ia hanya memberikan kwitansi tulisan tangan tanpa stempel, kop surat, maupun legitimasi resmi.


Situasi semakin memanas saat rombongan menyampaikan rencana untuk melaporkan kejadian itu kepada pihak berwajib. Alih-alih meredakan ketegangan, respons yang diberikan justru bernada menantang.


Demi menjaga keselamatan serta kondisi psikologis para lansia yang telah ketakutan, rombongan akhirnya terpaksa menyerahkan uang yang diminta agar dapat meninggalkan lokasi wisata. Keputusan tersebut diambil semata-mata untuk menghindari risiko yang lebih besar.


Peristiwa ini menjadi catatan serius, mengingat Banyuwangi selama ini dikenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Timur. Kejadian tersebut dinilai dapat mencederai citra pariwisata daerah dan menjadi perhatian bagi pemerintah daerah serta aparat penegak hukum untuk melakukan evaluasi dan penindakan. (rq)