
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU Kabat sukses menyelenggarakan kegiatan Diskusi Kebangsaan Bersama di Pondok Pesantren Nurul Ihsan Dusun Mantren, Kecamatan Kabat, Banyuwangi. Kegiatan ini dimulai pukul 13:00 WIB dan berlangsung hingga selesai, pada Sabtu (3/6/2023) kemarin.
Dalam diskusi kebangsaan ini, PAC IPNU-IPPNU Kabat memilih tema yang sangat relevan, yaitu "Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Bidang Politik dan Hukum."
Sebagai pemateri utama, kegiatan ini dihadiri oleh Dr. Prawitra Thalib, SH., MH., ACIArb., seorang Dosen dari Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya.
Dalam paparannya, beliau menjelaskan bahwa Pancasila telah final menjadi Paradigma Pembangunan bukan hanya untuk bidang politik dan hukum, melainkan dalam setiap aspek pembangunan bangsa dan negara ini.
"Dan jiwa Pancasila sesungguhnya wajib dimiliki oleh setiap insan yang mengaku beragama dan tinggal di bumi Indonesia," tutur Dr. Prawitra.
Dr. Prawitra yang juga merupakan Sekretaris Lembaga Pemulihan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam MUI Provinsi Jawa Timur itu ditengah pemaparan materi, juga memberikan semangat terhadap kader-kader muda NU Kecamatan Kabat.
Dia mendorong agar diskusi-diskusi semacam ini terus digalakkan. Karena tahun ini memasuki tahun politik.
"Dan seringkali banyak kelompok yang mengaku paling pancasilais. IPNU - IPPNU harus menjadi katalisator pencerah bagi masyarakat awam untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat yang punya gagasan dan kejujuran," imbuhnya.
Ketua PAC IPNU Kabat, Ahmad Ramdhani Lubis juga memberikan pengantar dan stimulus pembuka, mengenai pentingnya IPNU IPPNU melakukan diskusi demi diskusi terkait Pancasila.
"Pancasila sudah selayaknya kita hayati dan amalkan sungguh-sungguh karena sebagai banom NU kita punya tanggungjawab akan sikap-sikap yang telah diperjuangkan oleh pendiri dan para pejuang Jam'iyyah ini dalam rangka turut serta merumuskan dasar negara bangsa Indonesia," kata Dani.
Terakhir, sebelum doa penutup dilantunkan, Ustaz Wahyudi selaku pengasuh Ponpes Nurul Ihsan, Mantren Kabat ikut menambahkan terkait proses sebelum lahirnya Pancasila ada kesepakatan berupa Piagam Jakarta.
"Itu hampir serupa dengan Piagam Madinah yang dulu pernah ada dimasa kanjeng Nabi Muhammad SAW," pungkas Ustaz Wahyudi.
Kemudian doa penutup berlangsung didengan penuh khidmat. Diskusi kebangsaan yang terbuka untuk umum ini dihadiri oleh peserta yang sangat antusias. Puluhan anggota PAC IPNU-IPPNU Kabat juga turut hadir dalam kegiatan tersebut. (rq)