
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - "Tantangan terbesar lahir dari nafsumu sendiri nduk," tutur pemain lakon dalam pagelaran Gandrung Sewu 2023 yang digelar pada Sabtu (16/9/2023) sore. Pesan dan makna yang ditampilkan tersirat dalam setiap momennya.
Tahun ini mengangkat tema OMPROG "The Glory of Art" yang memiliki ungkapan sikap pengendalian diri terhadap ilusi keberadaan atau eksistensi dalam menjalani kehidupan penari Gandrung, bahwa harus terjaga dalam kondisi kesadaran penuh.
Hal tersebut berkaitan dengan bagaimana menyikapi budaya dengan nilai kesadaran religiusitas terhadap jati diri seseorang. Ribuan penari Gandrung yang akan memenuhi pesisir Pantai Marina Boom Banyuwangi dengan latar belakang selat Bali yang begitu menawan dan indah, Sabtu (16/9/2023).
Festival Gandrung Sewu bukan hanya persembahan tarian kolosal semata, namun keberadaannya mampu menjadi konsolidasi budaya dan regenerasi pelaku seni. Festival ini terbukti ampuh menjadi instrumen untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda pada seni budaya.
Dan setiap tahunnya, event ini selalu diikuti oleh para penari gandrung dari seluruh pelosok Banyuwangi. 25 kecamatan seluruhnya turut berpartisipasi ambil bagian dalam perhelatan Gandrung Sewu.
Para penari dari pelajar dari jenjang SD sampai SMA telah mengikuti seleksi dan berbagai latihan yang berjalan selama tiga bulan. Hingga pada akhirnya siang hari ini kita akan menyaksikan bagaimana atraksi dari para penari Gandrung Sewu 2023.
"Ini menjadi ruang untuk anak-anak Banyuwangi untuk tetap mencintai budayanya. Festival Gandrung Sewu dengan Tema OMPROG dimana memiliki filosofi yang luas, sehingga patut Gandrung Sewu tahun ini bertema OMPROG "The Glory of Art," ucap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Omprog adalah mahkota penutup kepala penari gandrung. Didalamnya memiliki cerita dan makna tersendiri, tersirat sifat pemberani, kesatria, kesetiaan, kebijaksanaan, dimensi hubungan manusia dengan penciptanya dan alam sekitarnya.
"Bahkan lima warnanya adalah simbol manifestasi kehidupan manusia ketika lahir ke bumi dengan segala sifat baik dan buruknya. Tema Omprog menegaskan betapa seni adalah bahasa universal yang mampu memvisualkan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan masyarakat Banyuwangi dengan cara yang indah dan menyentuh hati," lanjut Ipuk.
Wimbi Serli Okila namanya. Salah satu penari gandrung yang ikut ambil bagian dalam pagelaran ini tak menyangka dirinya terpilih sebagai tokoh utama dalam menyajikan tari gandrung kolosal secara masal ini.
"Alhamdulillah Gandrung Sewu 2023 sudah telaksana dengan sukses. Sangat ramai karena berkolaborasi dengan TNI Angkatan Udara, sangat meriah sekali!" kata Wimbi kepada BWI24Jam.
Sebagai seorang penari ia mengungkapkan telah rutin tiap tahun berpartisipasi mengikuti Gandrung Sewu dari tahun 2015.
"Karena pada awalnya mulai dari 2015 hingga sekarang aktif terus mengikuti Gandrung Sewu," pungkas Wimbi.
Bupati Ipuk dalam sambutannya mengingatkan bahwa seni gandrung sebagai warisan budaya leluhur membawa kesan keindahan dan keharmonisan yang telah mengalir dalam masyarakat Banyuwangi selama berabad-abad. (rq)