
BWI24JAM, Banyuwangi - Jagad maya dihebohkan oleh pesan berantai tentang adanya upaya percobaan penculikan yang menimpa bocah SD di Muncar, Banyuwangi, Senin (30/1/2023).
Narasi yang beredar menyebutkan, percobaan penculikan terjadi kepada GPH (8) salah satu siswa di SDN 2 Sumberberas, Muncar.
“Bapak ibu guru Sd 4 Kedungrejo, baru saja terjadi upaya penculikan di SDN 2 Sumberberas sekitar pkl.09.00 saat istirahat. Kejadian dilapangan dekat sungai, anak sudah dilakban dan dibondo. Untung temannya punya keberaniaan untuk melempar, kena kepalanya dan 2 orang butak dan gondrong melarikan diri, kemudian anak yang melempar tadi menolong membuka ikatan tangan y dari lakban, baru lakban dimulut dibuka dilapangan. Setelah kejadian Pak Bowo (Kepala Sekolah) melapor ke Desa Sumberberas, Korwil, K3s dan sekarang meluncur melapor ke Polsek,” tulis pesan berantai yang sudah terlanjur viral di grup wa dan medsos pada Senin (30/1/2023).
Kapolsek Muncar Kompol Imron, S.H., M.H. berdasarkan keterangannya mengungkapkan kejadian yang sebenarnya.
“Sekira pukul 09.40 WIB, Kepala Sekolah Bowo Triwidagdo mendapat laporan dari anak didiknya, GPH (8) dan H (8) bahwa mereka berdua lolos dari percobaan penculikan,” terang Kompol Imron.
Kedua anak tersebut menuturkan, mereka menjadi korban percobaan penculikan dengan mulut dilakban dan tangan diikat. Kepala sekolah yang mendengar hal itu lantas segera lapor ke pihak desa dan Polsek Muncar.
“Namun sebelum sampai Polsek Muncar, Kepala sekolah membuat pesan himbauan penculikan anak di grup whatsapp yang hari ini viral beredar,” ungkap Kompol Imron.
Setelah sampai di Polsek Muncar, kedua anak tersebut dimintai keterangan dan yang terjadi sebenarnya di luar dugaan.
“Pada pukul 09.00 murid berinisial GPH mengajak H bermain di luar halaman sekolah kemudian berjalan di pinggir sungai sebelah selatan lapangan Sumberberas,” jelas Kompol Imron.
Masih Kompol Imron, kedua anak tersebut kemudian menemukan sepotong lakban bekas kemudian dimain-mainkan.
“GPH kemudian muncul ide untuk membuat berita yang terinspirasi dari Tik tok terkait penculikan anak dengan cara menutup mulut dengan lakban yang dia temukan,” lanjutnya.
Dalam skenarionya, GPH berperan sebagai korban dan H berperan sebagai penolongnya.
“Jadi setelah dimintai keterangan dari semua pihak kami simpulkan berita yang beredar sama sekali tidak benar,” pungkas Kompol Imron.