
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Gelar juru masak dadakan patut disandang Sumiyati (43), warga Dusun Krajan, Desa Seneporejo, Kecamatan Siliragung. Berkat racikan menu ala desoan yang diramunya tiap hari, puluhan prajurit TMMD ke-125 Kodim 0825/Banyuwangi yang bertugas asupan energinya tetap terjaga.
Sejak rumahnya ditinggali puluhan prajurit dari lintas kesatuan atau dimulainya program TMMD ke-125, Sumiyati terus berkutat dengan dapur. Meramu masakan deso berbahan sayur mayur, kacang-kacangan sampai daging ayam.
Menu favorit racikan Sumiyati antara lain sayur lodeh, tewel, sampai lauk ikan asin dan daging ayam dipadukan dengan sambal bawang maupun terasi. Terbagi ke dalam tiga jendela makan, Sumiyati mulai memasak pada pukul 03.00 WIB.
"Jam tiga pagi itu sudah bangun menyiapkan masakan untuk sarapan. Terus jam menjelang siang atau jam sembilan masak lagi untuk makan siang. Lanjut sore hari atau jam tiga mulai memasak untuk makan malam," kata Sumiyati saat ditemui di rumahnya, Selasa (05/8/2025).
Bukannya terbebani, Sumiyati justru semringah bisa menjadi peladen bagi para prajurit. Kehadiran puluhan prajurit yang ditugaskan membangun salah satu jembatan yang menjadi program unggulan TMMD ke-125 Kodim 0825/Banyuwangi itu ternyata membawa warna baru di rumahnya.
Maklum, sebelum kedatangan mas-mas tentara, rumah gedong Sumiyati hanya ditinggali ia, suami, anak dan seorang cucu. Namun kini rumah yang semula ramai sesaat berubah dipenuhi gelak tawa, canda gurau para prajurit baik pagi, siang, bahkan hingga malam hari.
Tak heran jika lelah memasak tergantikan dengan hadirnya puluhan prajurit yang kini menjelma menjadi keluarga baru di rumahnya. Apalagi, ketika memasak seluruh prajurit kompak menyiapkan bahan masakan yang akan dimasak Sumiyati.
"Ada yang motong kacang. Ada yang marut kelapa terus ada yang goreng-goreng. Semuanya membantu secara bergantian. Suasana seperti ini pasti berkesan dan bikin kangen jika mereka (prajurit) sudah tuntas bangun jembatannya," ungkapnya.
Urusan menu, prajurit tak pernah neko-neko apalagi meminta masakan khas bintang lima. Justru masakan ala desoan yang diramu dan disajikan Sumiyati digandrungi para prajurit.
Menu makanan sederhana dan mengenyangkan disebutkan Sumiyati itulah yang disukai. Ditambah lagi ada buah pisang, semangka maupun jeruk pemberian warga sekitar bikin makan jadi mengasyikkan.
"Warga sini banyak yang ke rumah ngantar hasil panen buahnya. Seperti pisang, jeruk maupun semangka. Mereka juga senang dengan kedatangan TNI disini. Bahkan ada yang ngasih hasil panen sayuran, seperti timun, kacang hingga keong sawah. Tak masak katanya mereka (prajurit) enak lho," cetusnya.
Saking dekatnya sama anggota TNI, urusan belanja pun sampai diantar dan dikawal hingga pulang. Sumiyati pun berkesan dan bangga lantaran baru kali ini ia dikawal mas-mas berbadan tegap, rambut cepak yang identik dengan prajurit TNI.
Sampai-sampai sorotan mata pedagang dan ibu-ibu tertuju pada Sumiyati. Mereka pun sampai bertanya karena biasanya Sumiyati jalan sendiri saat berbelanja.
"Bangga pastinya belanja ditemani pak tentara. Maklum baru pertama kali ini diantar belanja sama mereka (tentara). Biasanya ya sendiri kadang ditemani suami kalau sedang libur bekerja atau anak cucu," ucapnya.
Urusan bebersih rumah pun Sumiyati kini rak perlu memeras keringat berlebih. Rumahnya terlihat kinclong semenjak kedatangan prajurit. Sebelum berangkat dan pulang menjalankan tugas, prajurit bergantian membersihkan rumahnya.
Serda Imam Turmudzi mengaku terkesan bisa menjadi bagian penting dalam perjalanan TMMD ke-125 Kodim 0825/ Banyuwangi. Di rumah Sumiyati, ia mendapatkan kesan saat menerapkan prinsip Manunggal atau menyatu dengan warga.
"Ini kedua kalinya saya mengikuti kegiatan TMMD. Dan kali ini benar-benar terkesan dengan keramahan dan kehangatan yang diberikan warga khususnya jamuan makanan yang diberikan ibu Sumiyati," kata pria asal Jombang yang tergabung di kesatuan Yon Armed 8/Udhata Yudha Jember itu.
Imam tak menyangka kehadirannya bersama rekannya bakal disambut hangat bahkan dikatakan sudah seperti keluarga sendiri. Padahal belum genap sebulan mereka mengemban misi non perang itu.
Warga pun tak sungkan berbagi makanan, kudapan ringan hingga teh kopi ketika bertamu. Di tempatnya ditugaskan kali ini, Imam bahkan mendapatkan pengalaman baru dunia kuliner.
"Ada dua makanan yang saya itu baru tau dan makan pertama kali disini. Pertama, makanan berbahan keong sawah dan yang kedua kudapan ketela godok dicampur parutan kelapa," ungkapnya.
Pembangunan jembatan yang dikejrjakan Serda Imam Turmudzi dkk menjadi salah satu prioritas utama dalam program TMMD ke-125 di Desa Kesilir. Kehadirannya sangat dinantikan warga karena akan menjadi akses vital untuk menghubungkan antar wilayah, mempermudah mobilitas, serta mendorong perputaran roda perekonomian dan akses pendidikan warga setempat.
Jembatan ini nantinya akan menjadi akses vital yang menghubungkan antar dusun dan memperlancar mobilitas warga, termasuk akses pertanian dan distribusi hasil bumi.
Sebelumnya, warga harus melalui jalan memutar yang cukup jauh untuk menjangkau desa tetangga, terutama saat musim hujan yang membuat akses menjadi sulit.
Dansatgas TMMD ke-125 Kodim 0825/Banyuwangi, Letkol Arh Joko Sukoyo, SSos, MHan mengapresiasi antusiasme masyarakat dalam mendukung pengerjaan jembatan tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi partisipasi aktif masyarakat. Semangat gotong royong ini menjadi kekuatan utama dalam percepatan pembangunan, sekaligus wujud nyata kemanunggalan TNI dan rakyat,” ujar Letkol Joko Sukoyo. (ep)