BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Menjelang terselenggaranya Pilkada serentak 2024, Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyuwangi telah mengadakan kegiatan yang membahas “Mental Healts Awaranes for Leaders“ atau kesadaran kesehatan mental bagi para pemimpin.
Kegiatan dalam rangka Rapat Koordinasi (Rakor) Bidang Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Banyuwangi, itu diadakan pada Selasa (19/11/2024) di Hotel Aston Banyuwangi.
Dalam rakor menekankan pentingnya kesehatan mental yang baik merupakan pondasi penting bagi seorang pemimpin. Kegiatan dibuka langsung oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Banyuwangi M. Yanuar Bramuda.
Tujuan dari kegiatan ini yaitu meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya kesehatan mental, mengenalkan cara untuk mengelola stres dan gejala gangguan mental serta membantu peserta untuk mengenali dan memahami kesehatan mental diri sendiri.
Plt Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir Hidayat mengatakan di tahun 2024, terjadi tren peningkatan problem kesehatan jiwa ringan dan berat. Adanya momen Pemilu dan Pilkada juga berpengaruh.
"Kecenderungan dua problem Anxiety Disorder dan Depressive Disorder (depression) meningkat di tahun 2024. Itu yang menjadi pesan dari Pak Menteri Kesehatan, sehingga ini perlu diantisipasi lewat edukasi-edukasi," kata Amir, Jumat (22/11/2024) kepada BWI24Jam.
Dalam sesi workshop dipandu langsung oleh narasumber Psikolog dari Puskesmas Batu, Sayekti Pribadiningtyas S.Psi, M.Pd, dan Psikolog dari RSUD Blambangan Dr. NS Heni Dwi Windarwati, M.Kep, Sp. Kep.J, Betty Kumala Febriawati S.Psi., M.Psi.
"Angka secara nasional 6 persen dari seluruh penduduk Indonesia itu mengalami problem kesehatan jiwa ringan, dan 1,4 persen yang mengalami problem kesehatan jiwa berat, nah ini trennya meningkat dari tahun ke tahun," jelasnya.
Perlu diketahui, Anxiety disorder adalah gangguan mental yang menyebabkan rasa cemas dan takut berlebih. Hal ini dapat membuat seseorang menjadi tidak semangat untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
Sedangkan Depressive Disorder ialah kondisi klinis yang mempengaruhi suasana hati (emosi), fisik, dan kognitif. Gangguan ini dapat menurunkan kualitas hidup seseorang karena kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari. Bahkan, jika mengalami gangguan ini, berpotenasi akan kehilangan minat pada banyak hal.
Pemaparan dari para ahli tersebut diikuti oleh Eselon III di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), serta diikuti oleh peserta lintas sektor dan lintas program terkait se-Kabupaten Banyuwangi. (rq)