Artikel: Devi Arika

Kampung Budaya adalah sebuah rangkaian acara tahunan di Universitas Brawijaya berbasis kebudayaan yang dipersembahkan melalui Kementerian Dalam Negeri EM UB. Kampung Budaya memiliki tujuan utama yaitu ntuk meningkatkan rasa bangga, cinta, dan peduli terhadap warisan budaya yang ada di setiap daerah di Indonesia.

Terdapat rangkaian acara dalam event kampung budaya yaitu mulai dari podcast tanya budaya (TADA), Seminar budaya, Kampung budaya blusukan (KBB), pawai budaya, dan gelanggang budaya emas.

     Kampung budaya 2022 dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober 2022. Acara ini diawali dengan kegiatan perlombaan pawai budaya, dan diakhiri dengan acara gelanggang budaya emas. Kampung budaya 2022 dilaksanakan di Universitas Brawijaya tepatnya di lapangan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya.

     Kampung Budaya diikuti oleh forum forum mahasiswa Universitas Brawijaya dari Sabang sampai Merauke salah satunya adalah KMOBM. KMOBM adalah kependekan dari Keluarga Mahasiswa Osing Brawijaya Malang merupakan sebuah wadah untuk tempat bersatunya mahasiswa mahasiswa Universitas Brawijaya Malang yang berasal dari suku Osing, Banyuwangi.

Sumber (Instagram: kampungbudaya_ub)

    KMOBM mengikuti serangkaian acara Kampung Budaya sebagai salah satu pembuktian atas rasa bangga mahasiswa Banyuwangi terhadap keberagaman adat dan Budaya di Banyuwangi. KMOBM mengikuti kegiatan pawai budaya yang menampilkan beberapa tarian daerah, adat istiadat, serta baju adat asli Banyuwangi. Beberapa kebudayaan yang ditampilkan seperti Tari Seblang, Gandrung, dan lain lain. Pawai Budaya yang diikuti KMOBM meraih juara 1 pawai terbaik tahun 2022. Selain itu KMOBM juga mengikuti kegiatan lomba tari tradisional gandrung yang beranggotakan tiga orang dan meraih juara 1 tari tradisional.

     Dengan keikutsertaan dan kemenangan yang di raih olehnya, KMOBM berhasil meraih juara umum dalam acara gelanggang budaya emas kampung budaya 2022. Hal itu juga disebabkan oleh kebanggaan serta kegigihan mahasiswa banyuwangi untuk turut ikut serta dalam mengenalkan keberagaman budaya yang dimiliki forum forum daerah lain dari Sabang sampai Merauke.

     Harapannya, dengan kegiatan tersebut, dapat terus mengingatkan kepada generasi muda untuk tidak melunturkan nilai nilai dan kekayaan kebudayaan yang dimiliki daerah asalnya. Disamping itu juga, harapannya akan banyak acara acara berbasis kebudayaan di Indonesia, khususnya di Universitas untuk meningkatkan rasa cinta Mahasiswa terhadap daerah asalnya. (*DeviArika)