Kolaborasi dengan UGM, Mahasiswa KKN IAI Ibrahimy Banyuwangi Gelar Sosialisasi di SMP

kkn_iai_ibrahimy_bwi2024.jpg Mahasiswa KKN IAI Ibrahimy Banyuwangi Gelar Sosialisasi di SMP Maarif Wongsorejo

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam (IAI) Ibrahimy, Genteng, Banyuwangi yang berkolaborasi KKN dengan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta ditugaskan di Desa Bimorejo, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi.


Salah satu kegiatan program kerja (proker) mereka dilaksanakan pada Senin, 22 Juli 2024 lalu di SMP Ma'arif, Desa Bimorejo, Kecamatan Wongsorejo. Kegiatan tersebut berupa sosialisasi tentang Kenakalan remaja


Dihadiri oleh kepala sekolah beserta guru dengan peserta seluruh murid kelas VII, VIII, XI SMP Ma'arif Desa Bimorejo. Siswa siswi sangat mendukung kegiatan yang dikhususkan untuk kalangan siswa siswi SMP tersebut. 


“Berawal dari keresahan kami mengenai situasi dan kondisi saat ini, yakni kasus-kasus kenakalan remaja makin marak terjadi bahkan bertambah, maka kami mengadakan sosialisasi mengenai pencegahan kenakalan remaja,” ujar Fawaid, mahasiswa IAI Ibrahimy, Genteng yang menjadi pemateri pada acara tersebut.


Fawaid juga menjelaskan bahwa tujuan dari diadakannya kegiatan ini untuk membekali para remaja dengan pengetahuan tentang pencegahan serta mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan kenakalan seusia mereka.


"Yang mana kemudian berhubungan dalam keharmonisan dalam keluarganya, sesuai dengan tema KKN IAI Ibrahimy yaitu 'Meneguhkan Ketahanan Keluarga Untuk Mewujudkan Bangsa Indonesia Sejahtera". terangnya, pada Selasa (13/08/2024).


Kondisi emosi ataupun mental, lanjut Fawaid, yang sering berubah-ubah dalam diri remaja, akhirnya melahirkan pelampiasan dalam bentuk penyimpangan sehingga diperlukanlah kontrol oleh orang tua.


Antusias peserta sosialisasi dapat dilihat ketika menjawab pertanyaan dari narasumber, dan hal ini merupakan salah satu respons yang baik .


“Harapannya setelah diadakan kegiatan ini, remaja di Desa Bimorejo dapat memahami dan mengetahui cara mencegah kenakalan remaja, tidak terjerumus, serta yang paling utama membentuk dan melahirkan remaja yang sehat mental,” pungkasnya. (*)


Editor: Riqi