Minim Pangkalan dan Terjadi Kelangkaan, Harga LPG 3 Kg di Desa Pringgondani Melonjak Naik

Screen_Shot_2022-12-27_at_5_54_28_PM.jpg Ilustrasi: masyarakat kembali dikeluhkan dengan harga LPG 3 Kg yang terlampau mahal dari Harga Eceran Tertinggi


BWI24JAM, Jember - Masyarakat kembali dikeluhkan dengan harga LPG 3 Kg yang terlampau mahal dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan.


Salah satu tokoh pemuda Kecamatan Sumberjambe, Yuswanto menerima keluhan warga Desa Pringgondani, yang merasa terbebani atas mahalnya harga LPG 3 Kg.


Yuswanto menyebut bahwa melonjaknya harga LPG 3 Kg disebabkan oleh tidak meratanya jumlah pangkalan LPG di area Desa Pringgondani, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember.


"Ini dampak dari tidak.meratanya jumlah pangkalan (LPG) yg berdampak pada tidak meratanya pula jumlah distribusi barang," kata Yuswanto saat dikonfrimasi pada Selasa (27 Desember 2022).


Selain itu menurut Koordinator Pemuda Cinta Sumberjambe ini, harga yang tinggi juga dipengaruhi oleh kelangkaan LPG 3 Kg di Desa  Pringgondani.


"Di perkotaan warga mudah mendapat gas (LPG) 3 Kg, sedangkan kami di pedesaan mengalami kelangkaan, bahkan jika adapun harga cukup tinggi," tuturnya.


Kondisi tersebut di benarkan oleh Ludi selaku salah satu perangkat Desa Pringgondani, kelangkaan dan harga yang tinggi tersebut diakibatkan karena minimnya pangkalan LPG 3 Kg di daerahnya.


"Tidak ada pangkalan sehingga pedagang klontong ambil ke Sukowono bahkan ke Bondowoso, dan menyebabkan tingginya harga LPG 3 Kg di Desa Pringgondani, yang rata rata menjual 20 ribu per tabung," jelasnya saat dikonfirmasi secara terpisah.


"Karena ambil dari Bondowoso maka harga jual lebh tinggi, dengan alasan biaya transport karena harga BBM sedang naik," sambungnya


Bahkan pria yang juga berprofesi sebagai pedagang ini, mengatakan saat menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha harga bisa semakin melonjak hingga Rp 25 ribu.


"Menjelang Hari Raya 22 sampek 25 ribu," pungkasnya. (*)