
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Dedikasi seorang guru honorer asal Banyuwangi menjadi sorotan publik. Wiga Kurnia Sari (27), seorang guru di SMP swasta di Kecamatan Muncar, beberapa waktu lalu viral di media sosial.
Videonya memperlihatkan dirinya membuka amplop gaji yang berisi Rp 200 ribu. "Alhamdulillah alhamdulillah, semoga semua yang sudah kita kerjakan menjadi ladang barokah dan pahala untuk kita semua," ucap Bu Guru Wiga dalam video.
Dengan penuh ketulusan, Wiga mengungkapkan bahwa gaji bukanlah motivasi utamanya. “Dari awal saya sudah tahu gajinya tidak besar. Tapi saya bertahan karena anak-anak ini. Mereka berangkat dari anak-anak putus sekolah karena masalah ekonomi, jadi kita pun tidak berani menarik SPP ke anak-anak," kata Wiga, kepada BWI24Jam, Kamis (24/10/2024).
Di sekolah tempatnya mengajar, tidak ada biaya pendidikan yang dibebankan kepada siswa. "Anak-anak daftar masuk sekolah aja cuma nyetorkan KK (Kartu Keluarga) dan KTP orang tua, seragam gratis, buku kita pinjami," jelasnya.
Tak seperti sekolah lain yang aktif melakukan promosi saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Wiga memilih cara berbeda. Ia turun langsung ke lapangan mencari anak-anak putus sekolah agar mereka bisa kembali melanjutkan pendidikan.
"Tidak ada biaya apapun yang penting anak-anak mau sekolah dulu initnya gitu, karena saya sendiri yang cari anak-anak itu untuk mau sekolah," ungkap perempuan lulusan Universitas Negeri Malang (UM) tersebut.
Sekolah tempat Wiga antara ada dan tiada, memiliki jumlah siswa hanya 40 anak, dengan 4 guru dan 1 kepala sekolah. Padahal sekolahnya sudah lama, bahkan, kata Wiga, kakeknya dulu mengajar di sini, ayah dan keluarganya juga sekolah di sini.
Meski statusnya sebagai guru honorer belum tercatat dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik), Wiga tetap bersemangat menjalankan tugasnya.
"Saya sempat ditawari untuk masuk Dapodik, tapi saya memilih tidak. Saya masih punya mimpi yang belum tercapai," ujar ibu dua anak ini.
Mirisnya, hingga berita ini dirilis Kamis (24/10/2024), belum ada perhatian lebih atau bantuan dari pemerintah terkait. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan semangat sang guru dalam berjuang demi masa depan anak-anak yang kurang beruntung di daerahnya.
Kisah Bu Guru Wiga menjadi cermin betapa besarnya dedikasi seorang pendidik yang tidak memandang materi, namun mementingkan kepentingan pendidikan generasi muda.
Wiga Kurnia Sari adalah sosok inspiratif yang membuktikan bahwa kepedulian sejati bisa hadir meski di tengah keterbatasan. "Semoga semakin banyak anak-anak dan orang tua yg sadar akan pentingnya sekolah," pintanya. (rq)