Dosen FIKKIA UNAIR Inovasikan Budidaya Ikan Lele dengan Sistem Akuaponik bagi Masyarakat Banyuwangi

20240916_182017.jpg Tim Pengabdian Masyarakat FIKKIA UNAIR di Banyuwangi Inovasikan Budidaya Lele dengan Sistem Akuaponik

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Menghadirkan terobosan baru dalam bidang perikanan, tim pengabdian masyarakat dari Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran, dan Ilmu Alam (FIKKIA) Universitas Airlangga (UNAIR) memperkenalkan Budidaya Ikan Lele Intensif dengan Sistem Akuaponik di Banyuwangi.


Dipimpin oleh Dosen Akuakultur, Prayogo, S.Pi., M.P., inovasi ini mengedukasi dan mendampingi kelompok pembudidaya ikan Sumber Bening di Dusun Rejopuro, Desa Kampunganyar, Kecamatan Glagah.


Berdasarkan hasil analisisnya, potensi perikanan di Dusun Rejopuro dinilai bagus didukung dengan sumber daya alam kualitas air yang bagus, serta erat dengan kehidupan masyarakat pertanian.


"Dengan segala potensinya, kami mengembangkan budidaya sistem akuaponik, yang menjadikan budidaya ikan dan sayuran saling terhubung dan memberi manfaat satu sama lain," kata Prayogo, Minggu (15/09/2024).


Teknologi ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga efisien. Limbah dari tambak ikan diurai oleh bakteri menjadi nutrisi penting bagi tanaman seperti kangkung dan selada air. Hasilnya, budidaya ikan tetap produktif, sementara sayuran tumbuh subur tanpa perlu pupuk kimia. 


"Teknologi kami ini kandidat bakteri pengurainya. Jadi bahan organik (limbah ikan) yang terurai akan menjadi amonia, nitrit, dan kemudian jadi nitrat. Nah nitrat inilah sebetulnya penguraian yang tidak berbahaya dan dibutuhkan tumbuhan," terangnya.


Sistem ini prinsipnya memanfaatkan kandungan senyawa organik pada air limbah tambak ikan, untuk menumbuhkan tanaman air seperti kangkung, selada air dan tanaman sayuran yang dapat dikonsumsi masyarakat.


"Nitrat ini stabil dalam sistem tersebut, sehingga tanaman pasti tumbuh subur, dibuktikan dengan yang kami kembangkan di Rejopuro sampai berhasil. Tidak kalah dengan hidroponik yang pakai bahan pupuk kimia," imbuhnya.


Bila dikembangkan lebih besar, menurut Prayogo ini sejalan dengan program pemerintah soal ketahanan pangan. Sistem akuaponik memungkinkan masyarakat memperoleh hasil ikan lele dan sayuran segar secara bersamaan, yang juga penting untuk mendukung asupan protein guna mencegah stunting.


"Kami sudah melakukannya dan berhasil, ikannya sehat dan tanaman tumbuh subur. Menarik untuk jadi percontohan baik Banyuwangi maupun nasional," pungkasnya. 


Ia berharap dengan hadirnya teknologi sistem akuaponik ini nantinya dapat dikembangan secara berkelanjutan sehingga dapat bermanfaat jangka panjang bagi masyarakat. (rq)