
BWI24JAM, Banyuwangi - Gerak Derap Dikmas memasuki hari keenam semakin mengelegar gaungnya, delapan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang ada di wilayah Kecamatan Rogojampi, Blimbingsari, Kabat, Kalipuro, gelar pesona dan potensi satuan pendidikan dengan kearifan lokalnya pada Senin (8/5/2023).
PKBM Aksara dan PKBM At Taubah memberi pembekalan dengan tema komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi untuk pendidikan masyarakat yang bermakna. PKBM Citra Bangsa mengangkat tema urban farming solution dan PKBM Koppat memberikan pembekalan dengan tema hidup sehat cantik dan bahagia. PKBM Bahari mengangkat tema inovatif ala nonformal. PKBM Nur Surya Education mengusung tema literasi permainan tradisional.
Sedangkan PKBM Widyatama memberi pembekalan dengan tema literasi stunting (tengkes). Selain itu, PKBM Bima Sakti mengangkat tema sinergisitas literasi tuntaskan pendidikan.
PKBM At Taubah innovasinya selain pagelaran seni budaya juga pengolahan sampah mandiri, yakni mengolah sampah organik untuk dijadikan kompos. Kegiatan ini diikuti 200 peserta yang terdiri dari unsur warga belajar dan masyarakat.
”Kami mengajak Masyarakat melakukan 3R terdiri atas reuse, reduce, dan recycle. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat. ,” tutur Direktur PKBM At Taubah Sunaryo.
Ketua PKBM Bima Sakti Devi menyampaikan, warga belajar diberi pelatihan keterampilan membuat sambal kemasan dan teknik pemasaran secara digital. ”Tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan keterampilan kewirausahaan yang diharapkan bisa mengangkat perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Sedangkan, Ketua PKBM Nur Surya Education Anas Alfan saat dikonfirmaai team BWI24JAM, pihaknya memilih tema Njogo Budoyo Desa Telemung.
”Desa Telemung memiliki potensi yang sangat luar biasa seperti kopi dan susu kambing etawa. Melalui pembelajaran ini kami berharap pengetahuan masyarakat lebih meningkat sehingga menaikkan perekonomian masyarakat. Selain itu ada juga pembelajaran batik yang bisa dikembangkan menjadi salah satu mata pencarian warga,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Suratno melalui Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Nuriyatus Sholeha menuturkan, sepekan Gerak Derap Dikmas merupakan upaya untuk memublikasikan inovasi dari 56 peserta PKBM.
”Materi yang disampaikan kali ini untuk bekal bagi warga belajar yang ada di wilayah tersebut sebagai dampak dari pendidikan yang telah diikutinya. Karena hampir semua bersentuhan dengan vocational skill. Langsung melaksanakan praktik lapangan yang punya nilai ekonomis,” jelasnya.
Kabid Dikmas menambahkan, pendidikan nonformal mengarahkan pada penguasaan sejumlah kecakapan dan keterampilan. Dikatakan, mengukur, menakar, dan menghitung merupakan bagian penerapan pembelajaran matematika di pendidikan kesetaraan. Sedangkan menulis nama-nama bahan serta alat, merupakan bagian dari penerapan pelajaran Bahasa Indonesia.
”Belajar ilmu keterampilan dan penerapan pembelajaran merupakan penerapan pendidikan kesetaraan,” tandasnya.(H5h)