
BWI24JAM, BANYUWANGI. -Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA) Blokagung, Tegalsari, Banyuwangi berinovasi mengembangkan produk minuman kopi dan teh yang berbahan dasar buah pohon mangrove.
Adalah Kelompok KKN ABCD IAIDA yang mengolah buah mangrove menjadi produk bermanfaat dan bernilai jual. Kelompok KKN yang terdiri dari 16 mahasiswa itu memang sedang melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi selama satu bulan.
Seperti kita ketahui, Desa Bengkak berbatasan dengan pesisir pantai dan di sana terdapat hutan mengrove yang awalnya hanya dimanfaatkan sebagai penahan ombak dan mencegah abrasi.
Ide mengembangkan produk buah mangrove itu datang setelah mereka mendapat kabar dari Pokdarwis setempat bahwa mengrove bisa diolah menjadi minuman yang digemari orang.
"Sebelumnya pengolahan biji buah mangrove ini sudah pernah diproduksi oleh warga sekitar hutan mangrove, mamun tidak dibudidayakan kembali. Terus dengan problematika itu, kami tertantang untuk mengolahnya kembali dan memasarkan dengan lebih menarik," beber Fina Murtafiah selaku ketua kelompok KKN, Kamis (8/9/2022).
Kopi mangrove diambil dari buahnya yang hijau bulat. Sedangkan teh mangrove dibuat dari batang buah pohon bernama ilmiah Rhizophora racemosa itu.
Untuk mengubahnya menjadi kopi dan teh dari tidaklah instan, diperlukan 3 sampai 4 hari pengolahan hingga menjadi produk kemasan yang siap saji. Cukup dengan seduhan air panas dan gula pasir, teh dan kopi mengrove siap diminum.
"Manfaat teh mangrove sebagai antibiotik dan antioksida, bisa juga untuk meredakan nyeri haid dan pastinya mengilangkan dahaga. Kalau kopi mangrove memiliki manfaat mengobati diare, menjaga imunitas, menyeimbangkan hormon tubuh, menambah kesuburan pria/wanita, serta menambah stamina," ungkap Fina.(rq)