Lanhara PC IPNU Banyuwangi Gelar Edukasi Kesehatan di UNIIB (Foto: Istimewa/BWI24Jam)
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Lembaga Anti Narkoba, HIV/AIDS, dan Radikalisme (Lanhara) PC IPNU Banyuwangi menggelar edukasi kesehatan bertema “Tabu atau Harus Tahu: Know Your Body, Protect Your Future” sebagai upaya memperkuat gerakan ruang aman bagi pelajar. Kegiatan yang berlangsung di Auditorium KHR. As’ad Syamsul Arifin Universitas Islam Ibrahimy Banyuwangi (UNIIB), Senin (01/12/2025) diikuti pelajar dari 5 kecamatan, yakni Kalibaru, Glenmore, Genteng, Sempu, dan Songgon.
Kegiatan ini menjadi rangkaian dari fokus gerakan besar PC IPNU Banyuwangi dalam mewujudkan lingkungan belajar yang sehat, aman, dan bebas dari kekerasan serta misinformasi, terutama terkait isu-isu kesehatan remaja.
Ketua pelaksana, Ahmad Fathi Naufal Hasby, menyampaikan bahwa edukasi kesehatan tidak boleh lagi dipandang tabu, terlebih bagi kalangan pelajar yang sedang berada pada fase pencarian jati diri.
"Ruang aman itu bukan hanya tentang bebas dari kekerasan fisik atau mental. Ruang aman juga berarti bebas dari ketidaktahuan yang bisa membahayakan. Remaja harus mendapat informasi yang benar agar bisa melindungi dirinya dan temannya,” jelas Fathi.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta mendapatkan pemaparan komprehensif mengenai HIV/AIDS, mulai dari cara penularan dan pencegahan, hingga pentingnya menunjukkan empati terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Pemateri menekankan bahwa stigma dan rasa malu sering membuat remaja enggan bertanya, sehingga berdampak pada lambatnya pemahaman terkait risiko penyakit tersebut.
Data yang dipaparkan turut memperkuat pentingnya edukasi ini. Hingga Oktober 2025, Banyuwangi mencatat 289 Orang dengan HIV (ODHIV) dan 95 kasus AIDS. Dari jumlah itu, 46,2 persen kasus berkaitan dengan aktivitas prostitusi. Sementara kelompok risiko lainnya mencakup LSL (23,7%), pasangan berisiko tinggi (16,1%), pasangan ODHIV (10,8%), waria (2,2%), dan pengguna narkoba suntik (1,1%). Secara nasional, estimasi jumlah ODHIV mencapai 564.000 orang, namun baru sekitar 63 persen yang mengetahui status kesehatannya.
Direktur Lanhara PC IPNU Banyuwangi, Ardi, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen organisasi dalam mewujudkan ruang aman pelajar di Banyuwangi.
“Ruang aman itu tidak cukup menjadi wacana. Ia harus hadir melalui kegiatan, edukasi, dan pendampingan yang nyata. Kami ingin pelajar memiliki tempat yang aman untuk bertanya, memahami risiko, dan mengambil keputusan hidup yang lebih sehat,” ujar Ardi.
Ia menambahkan, ruang aman bagi pelajar tidak hanya mencakup pencegahan kekerasan, tetapi juga perlindungan dari ancaman kesehatan dan tekanan sosial yang dapat memengaruhi masa depan remaja.
PC IPNU Banyuwangi menilai pendidikan kesehatan sebagai bagian penting dalam memperkuat ketahanan pelajar di tengah derasnya arus informasi digital dan akses pergaulan yang semakin terbuka. Pendekatan edukatif yang humanis, ilmiah, dan bebas stigma dinilai menjadi cara paling efektif untuk menciptakan kesadaran dan keberanian di kalangan pelajar.
Dengan pelaksanaan kegiatan ini, Lanhara PC IPNU Banyuwangi menegaskan perannya sebagai garda terdepan dalam mengawal gerakan ruang aman pelajar sebuah ruang yang memberikan pengetahuan, perlindungan, dan arah bagi generasi muda untuk menata masa depan yang lebih sehat dan bermartabat. (*)

