Tanggapan Kadispendik Banyuwangi Terkait Kasus Oknum Guru Rudapaksa Siswi Hingga Hamil

kadispendikbwimei23.jpg Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Suratno (Foto: istimewa)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi -  Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Suratno, memberikan pernyataan terkait kasus pemerkosaan yang menimpa seorang anak Sekolah Dasar (SD) di wilayah Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi.


Tindakan bejat kepada murid perempuan tersebut mengejutkan masyarakat dan memicu kecaman luas dari masyarakat.


Bagaimana tidak, menurut kepolisian pelaku merupakan guru SD setempat. Aksi pelaku membuat anak berusia 12 tahun itu hingga hamil.


Kadispendik Banyuwangi, Suratno, mengungkapkan keprihatinan atas kasus yang terjadi di lingkungan pendidikan tersebut sungguh menyayat hati.


"Kami sangat prihatin, kepada sekolah dan orang tua kami harap anak yang bersangkutan tetap bersekolah sesuai jenjang yang dijalankan," kata Ratno panggilan akrabnya melalui pesan singkat, Selasa (23/5/2023) malam.


Ia menyatakan dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan seluruh murid sekolah di wilayah Kabupaten Banyuwangi, pelaku rudapaksa tersebut harus mendapat hukuman sesuai hukum yang berlaku.


"Untuk oknum tersangka kita ikuti proses hukum yang berjalan, dan mendapatkan punishment (hukuman) sesuai perbuatannya dan sesuai aturan," cetusnya.


Dikabarkan korban tersebut dalam kondisi hamil, Kadispendik meminta kepala Sekolah Dasar setempat bisa memberi arahan agar anak tersebut bisa sekolah sampai lulus.


"Kepala SD memfasilitasi agar yang bersangkutan bisa menuntaskan sekolahnya hingga lulus. Selanjutnya bisa ke pendidikan formal SMP/MTs, atau ke PKBM," ungkapnya.


Suratno menekankan pentingnya kerjasama antara pihak sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam menjaga keamanan anak-anak. Dia menegaskan bahwa semua pihak harus saling bekerja sama untuk mencegah tindakan kekerasan dan melindungi anak-anak dari segala bentuk pelecehan.


"Pendidikan anak seyogyanya menjadi tanggungjawab bersama antara orang tua, sekolah, dan masyarakat. Sinergitas dan saling kontrol harus menjadi agenda utama untuk selalu dikomunikasikan. Dengan Demikian setiap permasalahan dapat diatasi bersama," pungkasnya. (rq)