Pelajar SD di Banyuwangi Diedukasi oleh Petugas BPBD (Foto: Eko/BWI24Jam)
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Upaya peningkatan kesiapsiagaan bencana sejak dini terus digencarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi. Bersama Relawan Kebencanaan Desa (RKD) Tegalsari, BPBD menggelar kegiatan edukasi dan sosialisasi kebencanaan di SDN 1 Karangmulyo, Kecamatan Tegalsari, Rabu (10/12/2025) lalu.
Kegiatan ini difokuskan pada kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana skala kecil di lingkungan sekolah. Para siswa diberikan pemahaman dasar tentang jenis-jenis bencana, langkah penyelamatan diri, serta cara evakuasi yang benar saat terjadi keadaan darurat. Edukasi disampaikan secara interaktif agar mudah dipahami oleh siswa sekolah dasar.
Agen Informasi Bencana BPBD Banyuwangi, Ismanto, mengatakan sosialisasi ini merupakan bagian dari program mitigasi bencana yang menyasar lingkungan pendidikan. Menurutnya, sekolah menjadi lokasi strategis untuk menanamkan kesadaran bencana sejak usia dini.
“Anak-anak perlu dibekali pengetahuan dasar kebencanaan. Ketika terjadi bencana, mereka tidak panik dan tahu apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkan diri,” ujar Ismanto.
Dalam kegiatan tersebut, BPBD dan RKD Tegalsari juga memperkenalkan berbagai fasilitas pendukung penanganan bencana. Di antaranya alat peraga berupa tandu evakuasi, satu unit ambulans milik RKD, perlengkapan P3K, hingga alat komunikasi Handy Talky (HT). Siswa terlihat antusias saat diperlihatkan langsung fungsi peralatan tersebut.
Selain penyampaian materi, siswa juga diajak praktik sederhana, seperti simulasi evakuasi korban dan pengenalan prosedur pertolongan pertama. Diharapkan, pengalaman langsung ini dapat menambah pemahaman sekaligus membangun kesiapan mental siswa jika sewaktu-waktu menghadapi situasi darurat.
Kepala SDN 1 Karangmulyo, Ani Setiani, mengapresiasi kegiatan sosialisasi kebencanaan yang digelar BPBD Banyuwangi. Ia menilai edukasi tersebut sangat bermanfaat bagi siswa maupun pihak sekolah.
“Kami sangat berterima kasih atas kegiatan ini. Anak-anak jadi lebih paham bagaimana bersikap saat terjadi bencana. Ini penting sebagai bekal keselamatan mereka di sekolah maupun di lingkungan rumah,” kata Ani.
Ia berharap kegiatan serupa dapat dilakukan secara berkelanjutan, sehingga kesiapsiagaan bencana benar-benar menjadi budaya di lingkungan sekolah. Menurutnya, sinergi antara sekolah dan BPBD sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan tangguh terhadap bencana.
Sebagai informasi, kegiatan edukasi kebencanaan serupa sebelumnya juga telah dilaksanakan di sejumlah sekolah di wilayah Kalibaru dan Glenmore. BPBD Banyuwangi berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan sosialisasi sebagai langkah pencegahan dan pengurangan risiko bencana di daerah. (ep)

