Wali Murid SD Negeri di Sempu Banyuwangi Was-was Gedung Sekolah Menua dan Rapuh

sdn_di_sempu_bwi2024.jpg Kepala Sekolah Tunjukkan Atap Bangunan yang Ambruk (Foto: Purwa/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Sejumlah wali murid SD Negeri 2 Temuasri, Kecamatan Sempu, mengaku was-was melihat kondisi bangunan yang mulai lapuk dimakan usia.


Perasaan was-was mereka bertambah setelah mengetahui bangunan ruang kepala sekolah dan ruang guru atapnya ambruk dihantam hujan, pada bulan Juli 2024 lalu.


Parmi Widiasari (38), wali murid asal Dusun Karangharjo, Desa Temuasri, Kecamatan Sempu, sempat was-was bakal menyekolahkan anaknya ke SDN 2 Temuasri. Akan tetapi kualitas guru yang mumpuni mengurungkan niatan itu.


"Aslinya was-was. Tetapi tau kualitas tenaga pengajar disitu bagus jadi tetap saya sekolahkan disitu," ujar Parmi, pada Minggu (20/10/2024).


Selain tenaga pengajar, tradisi menyekolahkan anak di sekolah tersebut tetap ia langgengkan. Mengingat, anaknya yang pertama merupakan alumni SD Negeri 2 Temuasri.


Kualitas guru memang menjadi pertimbangan kuat Parmi menitipkan sang buah hati yang baru masuk pada pelaksanaan PPDB 2024. Kendati kondisi bangunan sekolah sebagian sudah lapuk dimakan usia.


"Kita harap segera diperbaiki dan ada sentuhan dari dinas terkait. Supaya rasa was-was kami tidak muncul terutama saat musim penghujan datang," tambahnya.


Pertimbangan kualitas tenaga pendidik turut mengantarkan Winarti (41). Wali murid yang rumahnya bersebelahan dengan bangunan sekolah ini mengaku sudah nyaman dengan guru-guru di SD Negeri 2 Temuasri.


Rasa was-was memang membayanginya sewaktu menyekolahkan sang buah hati. Lebih-lebih ia mengerti akan kondisi bangunan kelas.


"Was-was pasti ada. Tapi gak semua ruang kelas itu usianya tua. Kebetulan saya tau gedung kelas ada yang pernah direnovasi," katanya.


Tak terbesit pikiran Winarti bakal menyekolahkan anaknya di tempat lain. Faktor dekat dan kemudahan untuk menjaga sang buah hati jadi pertimbangan lebih.


"Selain itu juga dekat jarak rumah dengan sekolah. Jadi mudah mengawasi anak. Kalau ditanya was-was atau tidak ya adalah pastinya," ungkapnya.


Beruntung SD Negeri 2 Temuasri masih bisa menjaring 13 murid saat PPDB 2024. Meskipun Sang kepala sekolah, Mispan, harus memutar otak agar sekolahnya tetap dilirik.


Pasalnya, setelah ambruknya bangunan kepala sekolah dan guru, ia khawatir jumlah murid yang mendaftar bakalan berkurang.


Sebisa mungkin ia gencar melakukan promosi dan menerapkan gaya door to door merayu wali murid agar menyekolahkan anaknya. Dan bersyukur masih ada belasan wali murid Sudi menyekolahkan anaknya.


"Alhamdulillah masih diberi kepercayaan wali murid. Ada 13 siswa yang kita jaring saat PPDB kemarin. Meskipun kondisi bangunan sekolah pincang karena ambruknya ruang guru dan kepala sekolah," kata Mispan. (ep)