WNA Berdatangan dari Bali ke Penampungan Anjing di Cluring, Berharap Bisa Bertemu Hewan Kesayangan

wna_datang_ke_penampungan_anjing_cluring_bwi2024.jpg Made Ayumi (47) WNA asal Jepang saat berdialog dengan Ketua Animal Hopes Shelter Indonesia Christian Joshua P. (Foto: Eko/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Sejumlah Warga Negara Asing (WNA) terlihat mendatangi rumah penampungan anjing di Dusun Trembelang, Desa/Kecamatan Cluring, Banyuwangi. Harapan tinggi bertemu anjing kesayangan yang hilang mengantar mereka jauh dari Bali menuju ke Banyuwangi.


Terpantau dua WNA sudah mendatangi rumah penampungan hingga Rabu (20/11/2024). Setibanya, mereka langsung mengkroscek anjing-anjing yang dikandangkan. 


Memastikan apakah anjing mereka yang telah lama hilang bisa ditemukan di tempat ini. 


"Saya kesini mencari anjing saya yang hilang. Tadi ada satu yang mirip tapi ternyata bukan," ujar Made Ayumi (47), WNA asal Jepang yang menetap di Bali, Rabu (20/11/2024).


Ayumi mengetahui adanya penampungan anjing itu dari media sosial (medsos) Animal Hopes Shelter Indonesia yang digawangi Christian Joshua Pale. Lewat medsos itu ia melihat salah satu anjing yang mirip dengan anjingnya yang hilang enam hari lalu.


"Taunya dari Instagram milik Christian. Terus saya kontak dia dan langsung kesini. Ternyata yang tadi saya lihat mirip bukan anjing saya yang hilang enam hari lalu," ungkapnya.


Lulu begitu nama anjing yang hilang itu. Saat melihat ada yang mirip di video yang diunggah Christian, bergegas ayumi menuju Banyuwangi.


Kendati sedih menerima kenyataan anjingnya bukan yang ada di penampungan, Ayumi mengaku tak akan lelah mencari. 


Ia juga akan menyampaikan kepada tetangganya yang mengalami nasib serupa. Sama-sama kehilangan anjing kesayangan.


"Akan saya kabari mereka kalau disini banyak anjing yang ditampung. Ada dua atau tiga tetangga yang mengaku anjingnya hilang," kata Ayumi.


Ketua Animal Hopes Shelter Indonesia Christian Joshua Pale sengaja mengunggah anjing-anjing yang ia selamatkan bersama relawan lain ke media sosial. Ia berharap anjing-anjing malang ini segera bertemu dengan majikannya kembali.


"Harapannya agar mereka (anjing-anjing) ini bisa bertemu majikannya" katanya.


Guna memudahkan melihat ciri dan jenis, Christian memberi nomor pada masing-masing kandang. Detail ciri dan jenis masing-masing anjing diuraikan jelas dalam postingan akun Instagram milik Animal Hopes Shelter Indonesia.


Setelah postingan itu mengudara banyak pesan masuk ke ponsel miliknya. Menanyakan lokasi, dan ciri-ciri anjing dari warga yang mengaku kehilangan. Termasuk Ayumi.


"Dua hari lalu Ayumi kontak saya dan menanyakan lokasi. Setelah itu dia datang kesini dan mengkroscek anjing-anjing disini. Dia (Ayumi) justru ikut membantu disini meskipun anjingnya yang hilang tidak berada di penampungan," ungkapnya.


Christian menambahkan, sudah ada puluhan pesan masuk yang muasalnya dari WNA. Sama, mereka mengaku kehilangan anjing kesayangan.


Menurutnya, WNA yang seluruhnya ada di Bali itu merasa anjing-anjing yang ia unggah foto dan videonya mirip dengan anjing kepunyaan mereka yang hilang. 


"Rencananya Rabu ini mereka akan mendatangi penampungan," sambungnya.



Atas dasar ini kemudian Christian menanggapi adanya isu bahwa anjing-anjing itu bukan berasal dari Bali melainkan didapatkan dari Banyuwangi saja. Isu itu langsung dibantah Christian.


Ia memiliki data lengkap saat truk keluar masuk Bali untuk mengambil anjing-anjing itu dari penampungan. Ditambah ciri-ciri anjing asal Bali diungkap detail olehnya.


"Kan semua itu ada data-datanya. Bisa dikroscek dan disandingkan dengan data yang kita miliki. Tudingan itu sangat tidak berdasar. Tudingan Itu muncul karena merasa resah dengan perjuangan kami," ujarnya.


"Itu ada anjing kintamani dan tribal yang sudah tak tunjukkan tadi. Anjing-anjing asal Bali itu terkenal ramah dengan manusia. Selain itu saya juga membuntuti truk itu saat masuk ke Bali melalui Gilimanuk lalu ke Karangasem kemudian kembali lagi ke Banyuwangi. Itu datanya saya punya semua," sambungnya.


Sebelumya, S, pemilik gudang penampungan ditetapkan tersangka dan disangkakan dengan UU Cipta Kerja yang mengatur soal peternakan dan kesehatan hewan. 


"S yang merupakan pemilik rumah tempat ditemukannya anjing-anjing tersebut dihadapkan pada pasal yang mengatur setiap orang yang mengeluarkan dan/atau memasukkan hewan, produk hewan, atau media pembawa penyakit hewan lainnya ke dalam wilayah bebas dari wilayah tertular atau terduga tertular," ujar Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra. (ep)