
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Peristiwa pembacokan yang menewaskan seorang petani dan melukai satu orang petani, membuat Pemerintah Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi mengambil langkah demi menjaga kondusifitas wilayahnya.
Hal itu disampaikan Kepala Desa Barurejo Ahmad Zaenuri sehari setelah peristiwa berdarah itu terjadi. Langkah itu salah satunya meningkatkan kondusifitas agar tidak muncul gejolak yang berkepanjangan.
"Menjaga kondusifitas tingkah bawah masyarakat agar tidak ada gejolak berkepanjangan yang terjadi selanjutnya. Khususnya di pihak keluarga karena kasus sudah ditangani pihak kepolisian," kata Zaenuri, Jumat (5/5/2023) kepada BWI24Jam.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan komunikasi kepada pihak perkebunan, termasuk penjaga kebun di sekitar TKP.
"Sudah komunikasi kepada pihak perkebunan seperti manajer kebun, koordinator kebun, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Linmas dan petugas penjagaan di kawasan TKP," terangnya.
Selaku yang punya wewenang atas wilayah desa yang menjadi TKP kejadian, Kades Barurejo berharap kepada pihak kepolisian untuk cepat mengusut kejadian tersebut dan pelaku cepat ditangkap.
"Motif yang dilakukan belum diketahui, sebelumnya juga tidak pernah terjadi pertikaian antara pelaku dan korban. Ketiganya (2 korban dan 1 pelaku) selalu bersama saat bekerja di kebun," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, TKP peristiwa pembacokan terjadi di Perkebunan PTPN XII Kalitelepak, masuk Afdeling Sumbermanggis, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung.
Akibat kejadian ini, 1 orang yang merupakan petani kebun ditemukan tewas tegeletak bersimbah darah, sedangkan 1 orang petani lainnya terluka parah dan dilarikan ke rumah sakit.
Lebih lanjut, polisi sudah mengantongi identitas pelaku dari keterangan korban luka dan saat ini masih melakukan pengejaran terhadap pelaku. (rq)