
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Pekan budaya seni jaranan digelar dalam rangka ulang tahun ke-4 Karang Taruna Tunas Harapan Desa Grajagan, Purwoharjo, Banyuwangi, Minggu (05/05/2024).
Pagelaran seni jaranan diadakan tidak hanya untuk memberikan hiburan kepada masyarakat, namun juga membawa misi luhur melestarikan kebudayaan daerah.
“Kami adakan dengan menggundang tiga grup jaranan, antara lain Setyo Budoyo Tegalsari, Panji Samudro Curahjati dan Yakso Nda Dari Jatirejo,” ujar Suyono, Ketua Karang Tunas Harapan Grajagan.
Bukan tanpa sebab, Suyono mengatakan tujuan mengundang tiga grup jaranan sekaligus tersebut diharapkan menjadi cikal bakal adanya parade seni jaranan.
“Kami sebagai generasi penerus kebudayaan ini ingin nantinya ada gelaran kesenian khususnya jaranan yang dikemas dengan parade, menampilkan banyak grup-grup jaranan dalam 1 acara,” harap Suyono.
Pada kesempatan itu, Bakal Calon (Bacalon) Bupati Banyuwangi 2024, Dr. KH. Ahmad Munib Syafa’at, Lc., M.E.I yang turut hadir di acara Pekan Budaya dalam rangka Ulang Tahun ke-4 Karang Taruna Tunas Harapan Desa Grajagan menyambut niat baik masyarakat yang ingin melestarikan kebudayaan.
"Saya apresiasi tujuan baik masyarakat Banyuwangi khususnya Desa Grajagan ini, negara kuat apabila seni kebudayaan daerahnya tetap lestari, ini sebagai identitas suatu bangsa," ujarnya.
Gus Munib, sapaan akrabnya, menambahkan, meski saat masa kecilnya dirinya sangat takut dengan sosok jaranan yang berperawakan seram, beranjak dewasa justru sangat mencintai kesenian yang umumnya digelar saat acara-acara tertentu itu.
"Sekarang malah 'nanggap' jaranan, nanti kalau saya mengadakan kitanan nanggap lagi," katanya saat sambutan usai turun dari atas dadak Merak Reog di hadapan masyarakat dan pendukungnya.
Gus Munib memastikan akan terus berkomitmen untuk mendukung seluruh kegiatan positif masyarakat khususnya dalam seni budaya agar identitas bangsa tetap terjaga.
Sementara itu salah satu warga, Wati, sangat senang ada sosok calon pemimpin daerah yang peduli dengan kebudayaan dan kegiatan masyarakatnya.
"Harapannya kalau pemimpin daerahnya mencintai seni budaya dan kegiatan-kegiatan yang digelar masyarakat, kami minta untuk kemudahan dalam pengurusan izin dan menggelarnya," harap Wati. (br)