Begini Respon TN Alas Purwo Usai Viral Tarif Masuk yang Dikeluhkan Mahal bagi Ibadah Umat Hindu

tn_alas_purwo_bwi2024.jpg Taman Nasional Alas Purwo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Foto: Instagram/btn_alaspurwo)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Pihak Taman Nasional (TN) Alas Purwo merespon terkait viralnya video yang berisi rombongan Umat Hindu diminta tarif masuk yang dinilai terlalu mahal.


Tarif masuk sebesar Rp20.000 di hari biasa dan Rp30.000 di hari libur dikeluhkan. Lantaran Umat Hindu dalam video tersebut, mengungkapkan bahwa mereka hendak beribadah di Pura Giri Salaka, yang masuk kawasan TN Alas Purwo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.


Dalam keterangannya, Kepala Balai Taman Nasional Alas Purwo, Agus Setyabudi menerima dengan baik saran dan masukan yang disampaikan di dalam video yang viral tersebut.


"Akan kami gunakan untuk bahan masukan dalam penyusunan peraturan menteri yg mengatur 0 rupiah, yang saat ini dalam proses penyusunan di tingkat kementerian," kata Agus, pada Sabtu (16/11/2024), kepada BWI24Jam.


Pihaknya menyampaikan beberapa informasi berkaitan penerapan Peraturan Pemerintah (PP) 36/2024 di TN Alas Purwo, khususnya yang akan beribadah di Pura Giri Salaka.

 

"Untuk kepentingan religi dimaksud, kami sudah berlakukan Rp 0 rupiah khususnya untuk masyarakat sekitar kawasan Alas Purwo. Terdapat 3 kecamatan sekitar kawasan, yang diberlakukan Rp 0," terangnya.


Untuk yang diluar 3 kecamatan sekitar (Tegaldlimo, Muncar, Purwoharjo) termasuk yang dari luar Kabupaten Banyuwangi, dikenakan tiket masuk kawasan sejak berlakunya PP 12 tahun 2014 perubahan menjadi PP 36 tahun 2024 


"Perlu kami informasikan, pengaturan tarif Rp 0 tersebut diatur dalam Permenhut No 38 tahun 2014, yang saat ini sedang dilakukan perubahan untuk menyesuaikan dengan PP 36 tahun 2024," jelas Agus.


'Kami juga telah berupaya menjaga dan memberikan pelayanan di pos pintu masuk kami (tiket) khususnya bagi yang akan beribadah di Pura Giri Salaka, di mana kami tetap harus menjalankan PP 36/2024 terhitung 30 okt 2024, tetapi kami juga tetap berupaya menyesuaikan dengan situasi kondisi di lapangan," sambugnya.


"Jika membuat terlalu berat dalam membayar tiket, tetap kami persilahkan masuk dengan tidak membeli penuh sesuai jumlah orang, bagi yang tidak merasa berat, kami tetap berlakukan tiketnya," pungkasnya.


Agus menegaskan bahwa pada prinsipnya sebagai Unit Pelaksana Teknis, pihaknya menjalankan regulasi yang ada, tetapi akan menyesuaikan dengan kondisi di lapangan sebagaimana yang telah dijelaskan. (rq)