Belajar Sambil Bermain, Siswa TK di Banyuwangi Antusias Ikuti Outdoor Study di Taman Sritanjung

tkk.jpg TK Pertiwi 35 Banyuwangi Melaksanakan Pembelajaran di Luar Sekolah Bertempat di RTH Taman Sritanjung (Foto: Tanti/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Puluhan siswa TK Pertiwi 35 Banyuwangi tampak riang gembira saat mengikuti kegiatan pembelajaran di luar sekolah atau outdoor study di Taman Sritanjung, Kamis (11/09/2025). Dengan wajah ceria, mereka diajak guru mengenal berbagai tanaman dan belajar mencintai lingkungan secara langsung.


Sebanyak 48 siswa ikut serta dalam kegiatan ini. Mereka tidak hanya diajarkan mengenal jenis-jenis tumbuhan yang ada di taman, tetapi juga bagaimana menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Aktivitas ini berlangsung penuh keceriaan karena anak-anak dapat belajar sambil bermain di ruang publik yang sejuk dan asri.


Kepala Sekolah TK Pertiwi 35 Banyuwangi, Kasiati Nur Utami, S.Pd., mengatakan bahwa tema pembelajaran kali ini adalah lingkungan. Pemilihan Taman Sritanjung dinilai tepat karena merupakan salah satu ikon Banyuwangi sekaligus ruang terbuka hijau yang dekat dengan masyarakat.


“Hari ini temanya lingkungan, jadi kami ajak anak-anak ke sekitar sekolah untuk belajar langsung di alam terbuka. Belajar di Taman Sritanjung membuat anak-anak lebih bersemangat karena mereka bisa melihat dan merasakan langsung lingkungan yang dipelajari,” ujar Kasiati.


Metode outdoor study sendiri merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang membawa siswa belajar di luar kelas, seperti di taman atau alam terbuka. Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar utama sehingga siswa memperoleh pengalaman nyata dan konkret. Anak-anak dapat mengembangkan rasa ingin tahu, kreativitas, serta kepedulian terhadap sekitar melalui interaksi langsung dengan objek yang dipelajari.


Langkah TK Pertiwi 35 Banyuwangi ini juga sejalan dengan program Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Banyuwangi yang mendorong pembelajaran kontekstual berbasis lokal. 


Kasiati menambahkan, pembelajaran di luar sekolah juga memberikan manfaat penting bagi perkembangan anak usia dini. “Dengan belajar langsung di alam terbuka, motorik anak lebih terasah, mereka bisa berinteraksi, bekerja sama dengan teman, serta belajar nilai-nilai kebersamaan,” jelasnya.


Para siswa terlihat sangat antusias. Ada yang berlari kecil sambil menunjuk tanaman, ada pula yang aktif bertanya kepada guru tentang jenis pohon yang ditemui. Suasana belajar terasa menyenangkan, jauh dari kesan kaku yang biasanya ditemui di dalam kelas.


Selain memberikan pengalaman berbeda bagi siswa, kegiatan ini juga diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap lingkungan sejak dini. Dengan begitu, mereka terbiasa menjaga ruang publik, tidak membuang sampah sembarangan, dan menghargai keindahan alam di sekitarnya.


“Harapannya, anak-anak akan tumbuh dengan karakter cinta lingkungan, peduli pada kebersihan sejak kecil,” pungkasnya. (rq)