Ditetapkan Sebagai RS Jejaring Layanan Prioritas Stroke, RSUD Blambangan Kembangkan Layanan

rsud_blambangan_2024.jpg RSUD Blambangan Menggelar Webinar & Live Case Presentation

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Dari 17 Rumah Sakit Jejaring Layanan Prioritas Stroke di seluruh Indonesia, RSUD Blambangan menjadi salah satunya yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan (KMK).


Guna mengembangkan layanan intervensi otak dan vaskular, RSUD Blambangan menggelar Webinar & Live Case Hemorhagic Stroke Awareness & Treatment yang berlangsung selama dua hari, Jumat - Sabtu (24-25/05/2024).


Hal ini sesuai komitmen Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dalam memastikan pelayanan kesehatan yang optimal dan mudah dijangkau masyarakat.


Proses transfer ilmu ini didampingi langsung oleh Tim Neurovaskular dan Neurointervensi dari RSUD dr. Sutomo Surabaya dan RS Pusat Otak Nasional (PON).


Wakil Direktur RSUD Blambangan Budi Priyambodo melalui Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Medis dr. Ayyub Erdiyanto, mengatakan kegiatan untuk meningkatkan kemampuan dan kapabilitas pelaksanaan pelayanan stroke di Banyuwangi khususnya RSUD Blambangan.


Layanan stroke di RSUD Blambangan telah siap dengan dokter ahli sebanyak 3 orang yang menjalankan layanan intervensi otak didukung perawat-perawat ahli di bidangnya.


"Sehingga tujuan dari pelayanan ini untuk mengurangi tingkat kecacatan akibat stroke serta pelayanan stroke lebih cepat di Banyuwangi," kata dr. Ayyub kepada BWI24Jam pada Sabtu (25/05/2024).


Di samping itu, layanan ini didukung oleh alat kesehatan (alkes) baru yang spesifikasinya diakui canggih dan kapabilitasnya setara dengan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON).


"Kita tambah alat kesehatan baru yang bernama beer coil (coiling) dan liquid embolisasi. Ini akan menambah pelayanan penanganan kelainan pembuluh darah otak dan bisa mencegah terjadinya stroke," terangnya.


dr. Ayyub menyampaikan bahwa kegiatan webinar dan pengampunan atau proctoring ini pertama kali dilakukan di seluruh Indonesia.


"Saat ini RSUD Blambangan yang pertama kali dilakukan kegiatan ini di seluruh Indonesia. Jadi membanggakan sekali bahwa biasanya tindakan coiling dan embolisasi ini baru bisa dilakukan di Rumah Sakit vertikal (provinsi dan Tipe A), tapi saat ini mampu dilakukan di RSUD Blambangan," tuturnya.


Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan tambahan wawasan dan kemampuan bagi dokter serta perawat di RSUD Blambangan, sehingga penanganan layanan stroke semakin baik. (rq)