Inaugurasi Mahasiswa dan Penandatanganan PKS Tandai Kehadiran ISI Surakarta di Banyuwangi

isi_surakarta_bwi.jpg Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Antara Pemkab Banyuwangi dan ISI Surakarta (Foto: Riqi/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Babak baru dunia pendidikan seni di Banyuwangi resmi dimulai. Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta kini membuka kelas di Banyuwangi. Peresmian tersebut ditandai dengan inaugurasi mahasiswa perdana sekaligus penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pemkab Banyuwangi dan ISI Surakarta, Rabu (10/09/2025).


Penandatanganan dilakukan oleh Pj. Sekda Banyuwangi, Guntur Priambodo, bersama Rektor ISI Surakarta, Prof. I Nyoman Sukerna, disaksikan langsung oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.


Kampus ISI Surakarta Kelas Banyuwangi berlokasi di Jalan Soetomo Nomor 51. Pada tahun ajaran 2025/2026, kampus ini membuka Fakultas Seni Pertunjukan dengan dua program studi unggulan: Ethnomusikologi dan Tari.


Rektor ISI Surakarta, Prof. I Nyoman Sukerna, dalam pidatonya menyatakan komitmennya untuk menjaga dan mengembangkan seni budaya Nusantara melalui kehadiran kampus ini di Banyuwangi.


“ISI Surakarta sebagai perguruan tinggi negeri seni memiliki tugas pelestarian dan pengembangan seni budaya warisan para leluhur. Karena itu kami mengajak pemerintah daerah untuk terus bekerja sama,” ujar Prof. I Nyoman Sukerna.


Bupati Ipuk Fiestiandani menyambut penuh suka cita hadirnya kampus seni negeri di Bumi Blambangan. Ia menilai keberadaan ISI Surakarta Kelas Banyuwangi akan membuka ruang baru bagi anak-anak muda untuk menimba ilmu seni di daerahnya sendiri.


“Anak-anak ini nanti bisa menjadi bagian dari ISI Surakarta Kelas Banyuwangi. Ke depan, Banyuwangi akan memiliki calon seniman dan budayawan handal, bukan hanya pelaku seni tetapi juga akademisi seni dan budaya,” kata Ipuk.


Lebih lanjut, Ipuk menyebut kehadiran ISI Surakarta sangat strategis untuk memperkuat ekosistem seni dan budaya di Banyuwangi.


“Banyuwangi bukan sekadar kabupaten di ujung timur Jawa, tapi laboratorium hidup dengan berbagai festival sepanjang tahun, dengan warisan tak benda dari gandrung, janger, kuntulan hingga seblang, yang bukan hanya indah dipentaskan tetapi juga menyimpan nilai-nilai luhur tentang kebersamaan tentang gotong royong dan tentang identitas masyarakat," tuturnya.


Acara peresmian turut dihadiri jajaran Forkopimda, Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno, Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi Taufik Rohman, serta sejumlah pejabat SKPD terkait.


Dengan hadirnya ISI Surakarta Kelas Banyuwangi, diharapkan lahir generasi baru seniman dan budayawan yang tidak hanya berprestasi di panggung lokal, tetapi juga mampu menorehkan karya di tingkat nasional hingga internasional. (rq)