Dosen Universitas PGRI Banyuwangi Inisiasi Festival Janger Remaja (Foto: Istimewa/BWI24Jam)
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Upaya pelestarian budaya kembali diperkuat melalui gelaran Festival Janger Remaja yang berlangsung di Pendopo Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi, Sabtu (15/11/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) Kemendiktisaintek yang diinisiasi oleh dosen Universitas PGRI Banyuwangi (UNIBA).
Program tersebut mengusung lakon “Joko Umbaran Wisuda: Perjuangan Joko Umbaran dan Tanah Blambangan”, yang diperuntukkan khusus bagi para remaja Banyuwangi sebagai upaya mengenalkan sekaligus menghidupkan kembali kesenian tradisional di kalangan generasi muda.
Festival Janger Remaja hadir sebagai ruang ekspresi bagi pelajar dari berbagai jenjang pendidikan, mulai SMP hingga SMA, untuk berkolaborasi dalam seni tari, musik, dialog, dan pertunjukan tradisional khas Banyuwangi.
Ketua PISN UNIBA, Ahmad Sulthoni, M.Pd, menyampaikan bahwa Festival Janger Remaja menjadi bagian dari rangkaian kegiatan seni yang ikut memperkaya agenda budaya di Banyuwangi. Ia menuturkan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu menjaga eksistensi janger di tengah perkembangan teknologi.
“Kita bersama Ketua Janger Madyo Utomo membentuk kelompok janger remaja sekaligus melakukan pendampingan pelatihan tari, musik, dialog, dan bantuan kostum serta pendampingan inovasi teknologi informasi. Kami berupaya memberikan panggung kepada para remaja,” ujar Sulthoni.
Pihaknya juga mengusulkan agar festival ini dapat terus digelar pada momentum-momentum budaya seperti bersih desa, kegiatan di lembaga pendidikan, maupun acara masyarakat lainnya. Menurutnya, keberlanjutan festival ini berpotensi masuk dalam agenda kebudayaan Kabupaten Banyuwangi.
“Kegiatan ini mendorong capaian indeks kebudayaan secara nasional. Ini bisa menjadi capaian yang berarti dalam Indeks Pembangunan Kebudayaan di Banyuwangi,” tambahnya.
Selain itu, festival ini juga memberikan dampak ekonomi bagi pelaku UMKM di sekitar lokasi kegiatan.
Sulthoni turut menyampaikan terima kasih kepada Kemendiktisaintek atas dukungan melalui Program PISN, serta kepada Rektor dan LPPM Universitas PGRI Banyuwangi, beserta mitra kelompok kesenian Janger Remaja Madyo Utomo Banje, Rogojampi.
Festival Janger Remaja diharapkan menjadi langkah berkelanjutan dalam menjaga warisan seni tradisional Banyuwangi sekaligus memperkuat peran generasi muda dalam pelestarian budaya.
Baca selengkapnya…
bwi24jam.co.id
#bwi24jam #bwi24jamnovember2025 Lewat Program PISN, Dosen UNIBA Inisiasi Festival Janger Remaja di Banyuwangi
Upaya pelestarian budaya kembali diperkuat melalui gelaran Festival Janger Remaja yang berlangsung di Pendopo Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi, Sabtu (15/11/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) Kemendiktisaintek yang diinisiasi oleh dosen Universitas PGRI Banyuwangi (UNIBA).
Program tersebut mengusung lakon “Joko Umbaran Wisuda: Perjuangan Joko Umbaran dan Tanah Blambangan”, yang diperuntukkan khusus bagi para remaja Banyuwangi sebagai upaya mengenalkan sekaligus menghidupkan kembali kesenian tradisional di kalangan generasi muda.
Festival Janger Remaja hadir sebagai ruang ekspresi bagi pelajar dari berbagai jenjang pendidikan, mulai SMP hingga SMA, untuk berkolaborasi dalam seni tari, musik, dialog, dan pertunjukan tradisional khas Banyuwangi.
Ketua PISN UNIBA, Ahmad Sulthoni, M.Pd, menyampaikan bahwa Festival Janger Remaja menjadi bagian dari rangkaian kegiatan seni yang ikut memperkaya agenda budaya di Banyuwangi. Ia menuturkan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu menjaga eksistensi janger di tengah perkembangan teknologi.
“Kita bersama Ketua Janger Madyo Utomo membentuk kelompok janger remaja sekaligus melakukan pendampingan pelatihan tari, musik, dialog, dan bantuan kostum serta pendampingan inovasi teknologi informasi. Kami berupaya memberikan panggung kepada para remaja,” ujar Sulthoni.
Pihaknya juga mengusulkan agar festival ini dapat terus digelar pada momentum-momentum budaya seperti bersih desa, kegiatan di lembaga pendidikan, maupun acara masyarakat lainnya. Menurutnya, keberlanjutan festival ini berpotensi masuk dalam agenda kebudayaan Kabupaten Banyuwangi.
“Kegiatan ini mendorong capaian indeks kebudayaan secara nasional. Ini bisa menjadi capaian yang berarti dalam Indeks Pembangunan Kebudayaan di Banyuwangi,” tambahnya.
Selain itu, festival ini juga memberikan dampak ekonomi bagi pelaku UMKM di sekitar lokasi kegiatan.
Sulthoni turut menyampaikan terima kasih kepada Kemendiktisaintek atas dukungan melalui Program PISN, serta kepada Rektor dan LPPM Universitas PGRI Banyuwangi, beserta mitra kelompok kesenian Janger Remaja Madyo Utomo Banje, Rogojampi.
Festival Janger Remaja diharapkan menjadi langkah berkelanjutan dalam menjaga warisan seni tradisional Banyuwangi sekaligus memperkuat peran generasi muda dalam pelestarian budaya. (*)

