OPINI: Jika PKB-Gerindra Koalisi, Potensi Besar Menang Pilbup Banyuwangi Oleh: Ali Nurfatoni*

20240305_195719.jpg Ilustrasi

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Partai besar seperti PDIP memang menjadi pemenang pemilu legislatif (Pileg) DPRD Banyuwangi tahun ini. Capaian ini membuat partai berlambang banteng moncong putih itu mencatat hattrick dalam tiga pemilu tiga periode terakhir.


Posisi kedua masih diraih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang meraih 9 kursi. Capaian ini tidak berubah dari pemilu tahun 2019. Sementara, PDIP justru mengalami kemerosotan yang semula meraup 12 kursi, pada pileg kali ini turun satu strip menjadi 11 kursi.


Pada bagian lain, posisi ketiga masih direngkuh Demokrat dengan torehan 7 kursi. Capaian itu sama dengan Partai Golkar dan Partai Nasdem. Sementara Partai Gerindra meraih 6 kursi. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meraup 3 kursi.


Capaian ini berbanding terbalik dengan hasil perolehan suara partai dalam Pileg DPRD Provinsi Jawa timur dapil 4. Bagaimana tidak, yang menjadi pemenang suara terbanyak di Banyuwangi adalah Partai Gerindra.


Gerindra meraup angka yang signifikan dengan 208.100 suara. Ini menjadi suara terbesar dan mengalahkan PDIP yang berhasil meraup suara sekitar 169.463 suara. Selanjutnya adalah PKB dengan total suara yaitu 149.702 suara.


Perolehan suara Gerindra untuk Pileg DPRD Provinsi Jawa timur jika sejalan ke tingkat terbawah, yaitu DPRD Banyuwangi, semestinya Gerindra bisa mendapatkan lebih dari 6 kursi untuk DPRD Banyuwangi. Dengan fenomena ini, ada beberapa kendala di lapangan. Kemungkinan karena faktor figur caleg Gerindra yang bertarung di Banyuwangi kurang maksimal.


Buktinya, untuk caleg Gerindra yang bertarung di Provinsi justru meraih suara absolut. Melihat persebaran suara dan dinamika pemilu kali ini bisa menjadi modal dalam momentum pemilihan bupati Banyuwangi tahun 2024 ini.


Tokoh Gerindra yang sedang populer adalah Ir. Sumail Abdullah yang digadang-gadang maju sebagai kandidat Bupati Banyuwangi. Dia dianggap sukses kembali terpilih sebagai anggota legislatif DPR RI. Bahkan, dia juga sanggup mengawal dan memenangkan putranya, Bima Rafsanjani Rafid duduk di kursi DPRD Provinsi Jatim.


Meski demikian, tokoh sentral di Gerindra yang kiprahnya patut diakui adalah Ahmad Haninuddin. Pria berkacamata itu meraih suara absolut dan paling besar diantara caleg lain di Gerindra sehingga di mengisi slot kursi pertama di Gerindra untuk Jatim Dapil 4.


Kiprah Ahmad Hadinuddin tidak bisa dianggap sebelah mata. Dia bisa jadi barometer dan menjadi peluang dalam pemilihan bupati Banyuwangi.


Jika Gerindra di pusat tidak tedeng aling-aling dan atau bisa melihat dengan kacamata kuda dengan peta di lapangan, Ahmad Hadinuddin bisa menjadi figur potensial sebagai calon bupati atau wakil bupati dari partai gerindra.


Karena perolehan kursi DPRD Banyuwangi hanya 6 kursi, Gerindra wajib berkoalisi dengan partai lain. Misalnya, berkoalisi dengan PKB yang dapat 9 kursi. Maka, gabungan dua parpol tersebut sudah bisa memenuhi syarat mengantarkan pasangan calon bupati dan wakil bupati pada gelaran Pilkada yang digelar 27 November 2024.


Sebagai syarat, minimal parpol atau gabungan parpol minimal 20 persen atau 10 kursi di DPR setempat. Pada bagian lain, PKB memiliki banyak kader yang potensial untuk maju sebagai calon bupati.


Diantaranya yang santer maju adalah Dr. KH. Ahmad Munib Syafaat, Lc., M.E.I.,. Selain pengasuh pesantren terbesar di Banyuwangi, Ponpes Darussalam Blokagung, dia juga memiliki rekam jejak yang baik. Rektor Universitas KH. Mokhtar Syafaat itu sudah terang-terangan maju sebagai calon bupati dan dia sudah rela tidak tampil di arena Pileg.


Jika disandingkan, Gus Munib, sapaan akrabnya ada konfirmasi dan klik dengan Ahmad Haninuddin, bisa jadi dua tokoh itu berpotensi besar sebagai pemenang dalam Pilkada nanti.


Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar juga telah terang-terangan akan menjagokan kadernya sendiri dalam Pilbup Banyuwangi. Dia tampaknya tidak ingin mengulang insiden pilkada sebelumnya yang notabene kadernya sendiri dibajak oleh PDIP, yaitu Abdullah Azwar Anas yang pada akhirnya terpilih menjadi Bupati Banyuwangi dan kini menjadi kader PDIP.


Sementara itu, Gus Munib untuk pindah partai ke PDIP peluangnya sangat kecil. Sebab, barisan Blokagung adalah pengurus teras PKB. KH. Abdul Malik Syafaat salah satu pengasuh ponpes di sana juga sebagai ketua PKB Banyuwangi. Ada nama lain yang juga populer yaitu Hj. Nihayatul Wafiroh yang menjadi pengurus teras DPP PKB dan kini terpilih untuk ketiga kalinya sebagai anggota DPR RI. Kini, data di lapangan menjadi penentu bagi Gerindra dan PKB di tingkat pusat. Apakah DPP Gerindra dan DPP PKB sama sama mengambil sikap berani dan bersatu untuk berkoalisi dan mematahkan dominasi PDIP dalam menghadapi Pilkada Banyuwangi tahun ini. Kita tunggu saja? (*)

Sekretaris Forum Diskusi Dapil Se-Banyuwangi