
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Banyuwangi yang menjadi salah satu kabupaten dengan garis pantai terpanjang di Indonesia, punya potensi besar budidaya lobster. Apabila tak dikelola dengan baik, ini sangat disayangkan.
Begitu yang disampaikan oleh Komisaris PT Teras Samudra Sejahtera, Chandra Astan, melihat keprihatinan budidaya lobster yang dirasa kurang mendapat perhatian.
Padahal, kata Chandra, budidaya lobsternya pernah beberapa kali menjadi tempat penelitian oleh sejumlah perguruan tinggi tingkat nasional.
"Pemerintah daerah khususnya harus peka bahwa itu sebuah peluang yang bisa dibawa ke nasional," kata Chandra kepada BWI24Jam, Rabu (24/04/2024).
Perusahaannya membenamkan 300 keramba pembesaran lobster di perairan Selat Bali, tepatnya di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi.
Lobster dewasa yang telah dibesarkan dipasarkan ke Jakarta untuk diekspor dan dijual di restoran yang di miliki perusahaan ini.
Chandra menjelaskan, pembudidayaan lobster di Banyuwangi sudah didukung dengan kondisi alam dan geografis yakni dekat dengan lokasi sumber benih dan pakan.
Tak hanya itu, distribusi lobster di Banyuwangi juga terbantu akses darat dan penerbangan ke Jakarta yang sedia setiap hari.
Namun ia menyayangkan apabila seluruh potensi yang dimiliki di Kota The Sunrise of Java kurang mendapat perhatian yang layak guna meningkatkan perekonomian lokal.
"Supaya para nelayan benih di Banyuwangi bisa difasilitasi untuk kegiatan ekspornya. Jadi menguntungkan untuk pendapatan Banyuwangi," tutur Chandra.
Bukan tidak mungkin, lobster asal Banyuwangi ini akan jadi unggalan untuk diekspor ke luar negeri, seperti ke Vietnam.
"Ini akan jadi rantai ekosistem, mulai dari nelayan, pembudidaya, eksportir, pemerintah daerah, pemerintah pusat sampai nanti eskpor bekerjasama dengan Vietnam yang paling getol dengan lobster," urainya.
Dengan implementasi kebijakan yang baik, Chandra berharap agar potensi budidaya lobster di Banyuwangi dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat. (rq)