Ribuan Pelajar Banyuwangi Angkat Kebhinekaan Nusantara Lewat Karnaval Kebangsaan

fessf.jpg Karnaval Kebangsaan Digelar di Banyuwangi dalam Rangka HUT Ke-80 RI (Foto: Istimewa/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Karnaval Kebangsaan yang digelar Pemkab Banyuwangi dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-80 berlangsung meriah, Kamis (14/8/2025) kemarin.


Sekitar 1.250 pelajar tingkat SMP/MTs dan SMA/MA/SMK negeri maupun swasta di Banyuwangi tampil memukau menyajikan keragaman budaya Indonesia melalui kostum, seni tari, dan teatrikal dalam parade karnaval.


Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Banyuwangi, Suratno, menyebut karnaval kebangsaan diikuti oleh 25 sekolah tingkat SMP/MTs dan SMA/MA/SMK negeri maupun swasta.


“Setiap sekolah mengikutsertakan masing-masing 50 siswa, jadi 50 dikali 25 sekolah kurang lebih 1.250 siswa yang tampi ,” urai Suratno.


Ada yang mempresentasikan adat Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan, Bali, Madura, Banten, Lombok, Sunda, dan beragam budaya lain di Tanah Air.


“Karnaval ini menjadi cara untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air. Lewat karnaval ini, kita ajak anak-anak Banyuwangi untuk mengenal Indonesia lebih jauh dengan menunjukkan keragaman seni budaya nusantara,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat melepas peserta karnaval.


Bagi Ipuk, karnaval kebangsaan juga menjadi cara untuk memperkuat persatuan dan kesatuan seluruh elemen di Banyuwangi. Terlebih, Banyuwangi adalah daerah majemuk yang menjadi rumah bagi masyarakat dari beragam suku dan agama.


“Jadikan momen ini untuk merawat ke-bhinnekaan. Keragaman dalam masyarakat jangan menjadi halangan, namun jadikan ini kekuatan untuk membangun Banyuwangi,” tegas Ipuk.


Karnaval Kebangsaan tersebut diawali dengan penampilan apik grup drumband, diikuti barisan pembawa bendera merah putih, dilanjutkan barisan kontingen dengan aneka kostum yang memvisualisasikan keragaman Indonesia.


Tak kalah menarik, sajian fragmen yang mengisahkan beragam tradisi dari berbagai daerah juga tampil di acara itu.


Seperti Kontingen SMP 3 Banyuwangi yang mengusung tema adat Sulawesi Selatan. Selain kostum khas, kontingen ini juga menyuguhkan tradisi Mappadendang, sebuah ritual masyarakat Bugis sebagai bentuk syukur atas hasil panen yang melimpah.


Disusul devile SMPN 1 Banyuwangi yang menampilkan budaya Bali. Mulai kostum, prosesi melasti (upacara adat penyucian diri umat Hindu), hingga sajian tari Kecak yang menceritakan kisah Calon Arang disajikan secara apik oleh peserta.


Suguhan apik para kontingen tersebut menjadi tontonan menarik bagi ribuan warga yang memadati sepanjang rute karnaval, dari Kantor Pemkab Banyuwangi menuju Taman Blambangan. (rq)