TPS Potensial di Banyuwangi Mulai Dipetakan, dari Sulit Sinyal sampai Rawan Bencana

20241113_134450.jpg Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Desa Jambewangi, Sempu, Banyuwangi Memetakan TPS

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Pilkada 2024 menyisakan 14 hari lagi. KPU Banyuwangi berpacu dengan waktu mempersiapkan tahapan hingga hari pemungutan. Salah satunya mendata lokasi tempat pemungutan suara (TPS) potensial yang bakal dipergunakan untuk coblosan.


Kriteria TPS benar-benar dilihat tak hanya sekadar aspek luas semata. Panitia pemungutan suara (PPS) sebagai kepanjangan tangan dari KPU memetakan TPS dengan tingkat kerawanan di tiap-tiap wilayah.


Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu semisal, di wilayah ini aspek kebencanaan dan jangkauan sinyal dan listrik dikroscek betul oleh PPS. Terdapat TPS yang lokasinya rawan terjadi bencana alam


"Aspek geografis harus diperhitungkan betul. Mana TPS yang betul wilayah-wilayahnya rawan terjadi bencana banjir, tanah longsor dan terpaan angin," ujar Anggota PPK Sempu, Agung Sedana, Rabu (13/11/2024).


Mengacu pada pemilu 2024, Agung menambahkan terdapat tiga dusun di Desa Jambewangi yang rawan terkena dampak bencana. Dari terpaan angin, banjir, dan muncul genangan air saat turun hujan.


Total ada 5 tps dari hasil pantauan di lapangan yang rawan terkena bencana. Tersebar di tiga dusun tersebut.


"Dusun Krajan, Sumberjo dan Dusun Sidomulyo itu wilayahnya rawan terjadi bencana. Salah satu dari wilayah itu kerap jadi langganan terpaan angin. Untuk itu kita minta PPS menghindari lokasi TPS dengan potensi bencana tinggi dan menyiapkan alternatif pengganti jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam," terangnya.


Selain aspek geografis, wilayah yang sulit jangkauan sinyal juga ikut dipetakan. Hasilnya, masih kata agung, terdapat wilayah yang akses jaringan selulernya sulit.


"Di Sidomulyo ada tiga TPS yang sulit sinyal karena berada di wilayah dataran tinggi. Pengalaman pemilu kemarin hampir semua TPS di wilayah tersebut memakai jaringan wifi. Karena di wilayah tersebut sinyal jaringan seluler sulit," ujarnya.


Jika mengandalkan wifi, potensi pemadaman saat pungut hitung berlangsung bisa terhambat. Oleh karena itu, PPK Sempu mengimbau kepada PPS mencarikan alternatif tenaga listrik cadangan.


Proses pelaporan data pungut hitung oleh KPPS dilaporka melalui manual serta daring. Yang tentunya butuh jangkauan sinyal internet.


"Ada aplikasi Sirekap yang harus diisi oleh KPPS nanti ketika melaporkan hasil hitung suara dan itu membutuhkan jaringan internet. Kita sudah imbau kepada jajaran PPS untuk menyiapkan genset apabila terjadi pemadaman listrik. Sifatnya untuk jaga-jaga. Jika anggaran tak mencukupi maka kita anjurkan untuk berkoordinasi dengan pemangku wilayah setempat menyiapkan prasarana tersebut," kata Agung.


Selain kedua aspek itu pemetaan juga menyasar wilayah dengan tingkat gesekan masyarakat ataupun kelompok. Termasuk adanya wilayah yang memiliki potensi tingkat kecurangan pemilu. Salah satunya praktek politik uang.


Untuk itu, lanjut Agung, pihaknya menggandeng Panwaslu kecamatan memetakan TPS dengan kerawanan konflik dan praktek kecurangan tersebut.


"Kami sudah koordinasi dengan Panwaslu kecamatan terkait hal itu. Makanya ini tadi saat kroscek TPS untuk diusulkan ke KPU Banyuwangi, PPS turut didampingi pengawas kelurahan desa (PKD)," terangnya.


Sama, PPS Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran turut memetakan TPS yang ada di wilayahnya. Sebagai salah satu desa terujung, wilayah TPS di tempat ini memiliki tingkat kerawanan bencana yang cukup tinggi.


TPS itu berada di Dusun Sarongan. Dua TPS di dalamnya terbilang cukup ekstrem untuk dijangkau.


"Rute tempuh sepanjang 18 kilometer untuk sampai ke TPS dibutuhkan waktu dua jam menggunakan roda empat dan roda dua sejam. Melintasi tiga sungai dan lembah dengan jalan bergelombang dari makadam," ujar Anggota PPS Desa Sarongan, Zamron Fauziyah.


Susah sinyal yang pasti akan dihadapi petugas TPS di Dusun Sukomade. Wifi menjadi penyangga utama jaringan internet TPS pada pemilu 2024 lalu.


Antisipasi jika Sirekap susah diakses karena jaringan internet, Fauziyah menyebut telah menyiapkan sejumlah antisipasi. Salah satunya menyiapkan google drive untuk menyimpan file jika terkendala Sirekap.


“Jika ada halangan di Sirekap, kami antisipasi melalui google drive,” tutupnya. (ep)