Kakak Siswi MI di Kalibaru Banyuwangi Belum Masuk Sekolah, Guru Bantu Belajar Secara Daring

istighosah_di_mi_kalibaru_bwi2024.jpg Istighosah dan Doa Bersama yang Dilakukan Teman dan Kakak Siswi MI di Kalibaru Korban Dugaan Rudapakasa-Pembunuhan (Foto: Eko/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - RN, kakak siswi MI Kalibaru masih belum bersekolah semenjak adiknya diduga dirudapaksa dan dibunuh secara keji, Rabu (13/11/2024). Sampai saat ini, Kamis (19/12/2024) RN mengikuti proses belajar mengajar didampingi guru dan wali muridnya melalui daring.


Heru Prayitno, kepala sekolah MI tempat RN bersekolah mengatakan, meski tidak masuk pihaknya tetap memberikan fasilitas pelajaran kepada RN dengan mengikuti materi pelajaran secara daring.


"Kita upayakan tetap bisa mengikuti pelajaran dengan cara daring. Guru dan walikelas memberikan materi melalui telepon ataupun WhatsApp," katanya, Kamis (19/12/2024).


Heru menambahkan, fasilitas itu sengaja diberikan agar RN tidak ketinggalan mata pelajaran sedikitpun. Maka dari itu upaya maksimal dilakukan guru dan walikelas agar RN tetap bisa fokus belajar meskipun tidak bersekolah.


Tak hanya itu, pihaknya juga mengantar soal-soal ujian selama RN mengikuti ujian semester gasal. Kepala sekolah, wali kelas dan guru bergantian mengantarkan soal ujian ke rumahnya.


"Saya bersama guru dan wali kelas bergantian mengantarkan soal ujian ke rumahnya dari Senin sampai Sabtu Minggu lalu. Ujian dimulai sejak tanggal 09 Desember 2024," terangnya.


Heru menyatakan jika soal-soal ujian tersebut dikerjakan baik oleh RN. Diharapkan salah satu anaknya didiknya itu bisa mendapatkan nilai baik.


"Guru sendiri juga didukung penuh oleh dinas agar semangat untuk membantu belajar kakak korban," tambahnya.


Sama seperti dirinya, wali kelas dan guru  optimis dan menaruh harapan besar aparat penegak hukum segera mengungkap dan menangkap pelaku. 


"Seluruh yang ada di sekolah dan murid-murid percaya dan yakin dengan pihak kepolisian bisa bekerja maksimal dan bisa mengungkap kasus ini," ungkapnya.


Sebelumya, pendidikan RN mendapatkan garansi okeh Pengurus Besar (PB) PGRI dengan memberikannya beasiswa. Beasiswa itu diberikan sampai ke jenjang perguruan tinggi.


Garansi akan beasiswa itu disampaikan Ketua Umum PB PGRI Teguh Sumarnoketika mendatangi kediaman korban mendampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi ke rumah duka, Jumat (15/11/2024).


"Kami akan perhatikan dalam karir persekolahan bagi kakak korban. Kami upayakan sampai perguruan tinggi," katanya saat itu. (ep)