Nenek Renta di Srono Banyuwangi Jadi Korban Jambret, Kalung Emas Dibawa Kabur

nenek_korban_jambret_di_srono_bwi2025.jpg Paisa (60) Warga Dusun Pekulo, Desa Kepundungan, Kec. Srono yang Tertegun Lesu Setelah Kehilangan Kalung EmasĀ (Foto: Eko/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Aksi penjambretan menimpa Paisa (60), wanita tua renta yang tinggal di Dusun Pekulo, Desa Kepundungan, Kecamatan Srono, Banyuwangi. Kalung emas seberat tiga gram dibawa kabur jambret.


Peristiwa itu terjadi pada Senin (24/02/2025) kemarin sekitar pukul 15.00 WIB. Paisa sedang membuang sampah ketika jambret mendekatinya.


"Buang sampah sayuran di halaman depan. Tiba-tiba ada pengendara motor mampir tanya alamat," kata Paisa, Selasa (25/02/2025) kepada BWI24Jam.


Paisa pun tak menaruh curiga dan berusaha menjawab pertanyaan lelaki yang mengenakan helm dan bermasker itu. Seingatnya, pria itu memiliki suara masih muda dan membawa sepeda motor Honda Vario warna putih.


Saat Paisa dihampiri, si pria menanyakan alamat seseorang yang Paisa sendiri tak mengenal betul.


"Tanya nama seseorang yang alamatnya katanya di daerah sini. Lupa saya namanya siapa. Tapi saya gak tau dianya tetep tanya  terus dan saya jawab saya tidak tau," ungkap ya.


Tiba-tiba tangan kiri si pria meluncur ke arah leher Paisa. Menarik kalung emas di lehernya. Secepat kilat si pria menarik pelatuk gasnya.


Kabur sekencang-kencangnya pria itu menghindari Paisa dan cucunya yang berusaha mengejar. Yang ikut berlari setelah mendengar jeritan sang nenek.


Paisa tertegun. Tak bisa berbuat banyak. Si pria  kabur bersama kalung emas yang dibeli Paisa senilai Rp3 Juta. Ia nyaris pingsan. Tetangga berusaha menenangkan Paisa.


Sementara cucu lelakinya berusaha mengejarnya. Tapi motor yang digeber pelaku benar-benar kencang. Terlihat dari CCTV salah satu toko yang sempat menjepret kendaraan warna putih itu.


Pengejaran sang cucu terhenti. Jejak pelarian pelaku tak terendus. Seperti jejak kalung nenek Paisa yang kini hanya bisa menangisi harta berharganya itu.


"Itu kalung mau saya jual rencananya. Mau saya buat biayai sekolah cucu saya yang perempuan. Dia yatim piatu. Itu buat jagan (persiapan) setelah lulus SMP habis ini," kata Paisa.


Hingga kini, Paisa belum melapor. Berharap belas kasih pelaku agar mengembalikan kalung miliknya. Ia pun memilih pasrah. 


"Belum lapor. Bingung juga cara lapornya gimana dan juga saya buta huruf dan gak bisa nulis. Pasrah sudah. Mungkin belum rejekinya," pungkasnya. (ep)