Peringati Hari Teater Dunia, Ini Pertanyaan Besar dan Pesan Tegas Ketua Art Banyuwangi

20240331_040855.jpg Ketua Art Banyuwangi MF. Yudistira atau yang Akrab Disapa Pak Wo (Foto: Ridho Alayka Nashrulloh)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Dalam rangka memperingati Hari Teater Dunia (Hatedu) yang jatuh pada tanggal 27 Maret, komunitas lintas seni anak muda, Art Banyuwangi, mengadakan pementasan apresiasi seni di Gedung Juang pada Sabtu (30/03/2024).


Acara ini dimeriahkan oleh berbagai komunitas teater dari sekolah, kampus, dan komunitas rakyat yang menampilkan pertunjukan drama komedi, tragedi, pembacaan puisi, dan musik.


Ketua Art Banyuwangi MF. Yudistira atau yang akrab disapa Pak Wo, mengungkapkan pertanyaan besarnya tentang perayaan Hatedu di Banyuwangi.


"Kenapa kok dari dulu itu Hatedu tidak pernah dirayakan di Banyuwangi? Berartikan kita tidak memiliki cinta terhadap teater itu sendiri?" tanya Pak Wo.


Pertanyaan ini menjadi inspirasi tema perayaan Hatedu tahun ini, dan ia berharap perayaan ini menjadi tonggak awal tradisi baru di Banyuwangi. Perayaan Hatedu 2024 didukung penuh oleh Dewan Kesenian Blambangan.


Meskipun, lanjut Pak Wo, Gedung Juang memiliki keterbatasan sebagai tempat pementasan teater, seperti dinding rapuh yang terbuat dari gypsum, ia tetap berharap Banyuwangi memiliki gedung teater yang memadai.


"Bagi saya pribadi, ini masih seperti gedung workshop atau seminar," ujarnya.


Melalui pementasan ini, ia berharap para seniman teater dan komunitas teater di Banyuwangi dapat bersinergi untuk menghidupkan kembali dan melestarikan kesenian teater.


Ia juga berharap pemerintah dapat menjadi fasilitator yang baik untuk mendukung kemajuan dan popularitas teater di Banyuwangi.


Pak Wo menegaskan pesannya kepada semua kalangan untuk tetap solid. "Yang penting itu tetap menjalin hubungan yang solid antar lintas komunitas dan organisasi. Yang penting itu satu tujuan dan satu gerakan untuk teater di Banyuwangi," pintanya.


"Semoga perayaan Hatedu 2024 ini dapat membakar semangat kita bersama untuk tetap istikomah menghidupi kesenian teater di Banyuwangi," pungkasnya. (ra)