
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Desa Karangrejo, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi kembali menggelar ritual adat Ngerujaki pada Kamis (15/08/2024). Tradisi selamatan tingkeban padi ini menjadi momen penting bagi masyarakat setempat untuk melestarikan warisan budaya sekaligus meningkatkan kesejahteraan.
Ngerujaki merupakan ritual yang diawali dengan selamatan ancak pecel pitik yang melibatkan seluruh warga petani.
Ketua Panitia, Gufron Nawawi, menjelaskan bahwa kegiatan ini diangkat kembali oleh tokoh adat dengan dukungan Pemerintah Desa.
"Tujuan utama kami adalah melestarikan ritual yang hampir punah ini. Selain itu, kami juga ingin menjadikan acara ini sebagai daya tarik wisata untuk meningkatkan perekonomian masyarakat ujar Gufron," ungkap Gufron.
Ritual Ngerujaki yaitu berdoa atau selamatan untuk padi yang "hamil" yakni padi yang sudah berisi. Tradisi ini dipercaya sebagai bentuk syukur kepada alam dan doa agar nantinya saat panen selalu melimpah. Selain itu, ritual ini juga berfungsi sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar warga.
"Ngerujaki mengajarkan kita untuk menghargai alam dan leluhur. Kami berharap tradisi ini dapat terus lestari dan diwariskan kepada generasi mendatang. Ritual ini sebenernya tidak hanya ketika tingkeban, melainkan saat tanam dan panen oun kita selamatan,"pungkas Gufron.
Dengan melibatkan UMKM lokal, ritual Ngerujaki juga menjadi ajang promosi produk-produk unggulan desa. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Desa Karangrejo.
"Kami melihat potensi wisata budaya yang sangat besar di sini. Selain menyaksikan ritual adat, kami juga bisa menikmati kuliner khas dan membeli produk-produk UMKM" ujar Arif Frastiawan salah seorang wisatawan asal Wongsorejo yang hadir dalam acara tersebut. (*)